Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Harga Daging Sapi Dipengaruhi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar

Kompas.com - 08/07/2016, 16:01 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca hari raya Idul Fitri 2016, diharapkan harga daging sapi akan kembali normal dan tidak mengalami fluktuasi harga.

Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mengatakan, pada saat ini harga daging sapi sangat dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar.

"Seperti yang sering saya katakan bahwa harga daging sapi sangat dipengaruhi nilai tukar rupiah ke dollar," ujar Teguh kepada Kompas.com, Jumat (8/7/2016).

Teguh menjelaskan, hal itu karena pada saat ini kebutuhan daging sapi dipasok dari sistem impor yang dilakukan pemerintah.

"Ini dikarenakan kebutuhan daging sapi lebih dari 50 persen dipasok dari daging impor. Kalau ada penurunan harga hanya sedikit," ungkap Teguh.

Teguh menuturkan, momen Lebaran memang pada saat berbagai sektor barang dan jasa mengalami kenaikan harga.

"Seperti kita di saat Lebaran semua harga barang dan jasa ada kenaikan," jelasnya. Teguh berpendapat, terkait daging sapi, seharusnya ada pemilahan dari segi jenis dan kualitas.

Hal lain, soal harga daging harus ada pemilahan berdasar kualitas dan jenis potongan. Kalau jenis daging impor yang untuk industri pasti di bawah Rp 80.000 seperti yang digunakan untuk operasi pasar sebelum Lebaran.

"Untuk jenis secondary cut impor tetap pada kisaran Rp 90.000 sampai Rp 100.000 per kilo. Harga daging segar masih di atas daging beku," pungkas Teguh.

Sebelumnya Menteri Kordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pasca Lebaran, harga daging sapi bisa menembus di bawah Rp 100.000 per kilogram.

Darmin menjelaskan, untuk menembus harga tersebut, syaratnya, daging sapi lokal dan daging beku impor harus dijual secara bersamaan pada setiap pasar di berbagai daerah.

"Mestinya akan menyatu pasarnya sehingga terbentuk harga baru, mungkin tidak bisa Rp 80.000 per kg, tetapi pasti di bawah Rp 100.000 per koligram," papar Darmin.

Kompas TV Meski Harga Tinggi, Omzet Pedagang Daging Naik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com