Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pertumbuhan Kredit Belum Menggembirakan

Kompas.com - 11/07/2016, 18:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memandang, pertumbuhan penyaluran kredit belum terlalu menggembirakan.

Realisasi pertumbuhan kredit sebesar 8 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal I 2016 diakui bank sentral merupakan cerminan dari permintaan yang lemah.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, bank sentral berharap apabila perekonomian dapat bergerak maka harus didorong perekonomian dunia yang harus lebih baik.

Selain itu, harga komoditas pun harus lebih baik pula. "Kita perlu ada pengeluaran pemerintah yang bisa membuat permintaan bergerak, sehingga permintaan kredit meningkat," kata Agus di kantornya di Jakarta, Senin (11/7/2016).

Oleh sebab itu, untuk mendorong permintaan kredit yang meningkat, maka dalam jangka pendek yang harus diperhatikan menurut Agus adalah adanya permintaan di Indonesia.

Dengan begitu, pertumbuhan kredit bisa terdongkrak pula. Agus menyatakan, bank sentral memperkirakan pertumbuhan kredit pada kuartal III dan IV 2016 akan lebih baik dan naik hingga di atas satu digit.

Lebih lanjut, ia mengaku bank sentral masih optimistis pertumbuhan kredit bisa mencapai 11 persen pada tahun 2016 ini.

"Saya melihat masih bisa 11 persen. Jadi, artinya di atas satu digit," jelas Agus.

Bank sentral, imbuh dia, sudah melakukan berbagai pelonggaran kebijakan, antara lain pelonggaran suku bunga acuan dan kebijakan makroprudensial.

Dengan demikian, diharapkan pertumbuhan kredit dan akhirnya pertumbuhan ekonomi dapat meningkat.

Kompas TV Bank Indonesia: Ekonomi Indonesia Stabil

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com