Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut OJK, 2 Faktor Ini Bisa Dorong Pertumbuhan Kredit

Kompas.com - 12/07/2016, 15:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi pertumbuhan kredit pada semester I 2016 masih melambat. Meskipun demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan kredit pada semester II 2016 bisa menggeliat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon menyatakan, ada dua faktor yang dipandang OJK mampu mendongkrak pertumbuhan kredit pada semester II 2016. Faktor pertama adalah besarnya dana yang masuk ke Indonesia.

Menurut Nelson, dana yang masuk dari program pengampunan pajak saja sangat besar hingga mampu mendorong bank dalam menyalurkan kredit. Meskipun jumlahnya tidak bisa ia prediksi, namun ia yakin jumlahmya sangat besar.

"Dana masuk akan cukup banyak. Dari tax amnesty rasanya tidak perlu kita ragukan lagi. Jumlahnya berapa tidak bisa saya prediksi, tapi pasti besar," kata Nelson di sela-sela acara halal bihalal OJK di Jakarta, Selasa (12/7/2016).

Nelson berpandangan, besarnya dana yang masuk ke Indonesia bisa menambah kemampuan bank dalam menyalurkan kredit. Pasalnya, bank tidak lagi memiliki kekhawatiran tentang masalah likuiditas.

"Biarpun sekarang ini likuiditas tidak terlalu ketat, tapi sebenarnya masih manageable. Dengan semakin menambahnya amunisi, kelonggaran mereka untuk memberikan itu jauh lebih besar," jelas Nelson.

Adapun faktor kedua adalah dari sisi sektor riil. Dengan diluncurkannya 12 paket kebijakan oleh pemerintah, maka diharapkan perbankan lebih siap menyerap likuiditas dan menyalurkan kredit.

"Kalau kita lihat undisbursed loan sekarang masih cukup tinggi. Kita harapkan di semester II ini pertumbuhan kreditnya jauh lebih tinggi dari semester I," ungkap Nelson.

Kompas TV Permintaan Kredit Naik 3 Kali Lipat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com