JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mantap bergerak di zona hijau. Adapun penopang IHSG tetap berada di atas level 5.000 yakni derasnya arus masuk modal asing atau capital inflow.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sejak awal 2016 hingga perdagangan kemarin (12/7/2016), para investor asing telah melakukan aksi beli di pasar saham domestik dengan total nilai mencapai Rp 17 triliun.
Tercatat pada tahun 2015 lalu, investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp 23 triliun. Namun di tahun ini, investor asing lebih banyak melakukan aksi beli berkat pulihnya kepercayaan investor asing terhadap instrumen investasi dalam negeri.
"Optimisme investor asing telah pulih setelah mencatat penjualan bersih sepanjang tahun lalu sebesar Rp 23 triliun," seperti dikutip dari keterangan BEI, Rabu (13/7/2016).
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio pernah menyatakan, kapitalisasi pasar di bursa saham Indonesia sudah mencapai Rp 5.500 triliun.
Menurut Tito, capaian tersebut hampir mendekati rekor yang tercatat, yakni Rp 5.600 triliun. Pergerakan kapitalisasi saham tersebut didorong pergerakan IHSG yang menguat sebagai dampak diterapkannya program pengampunan pajak.
Tito memandang, momentum tersebut berdampak baik bagi kinerja pasar modal Indonesia. Tito menuturkan, frekuensi perdagangan saham juga mendekati rekor. Ia menyatakan, frekuensi tertinggi yang tercatat di BEI mencapai 373.400 kali.
Menurutnya, kondisi pasar modal Indonesia tidak hanya dipengaruhi hanya satu faktor. Selain diterapkannya program pengampunan pajak, kondisi pasar modal saat ini juga dipengaruhi oleh perbaikan di BEI sendiri.