Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi China pada Kuartal II 2016 Terendah dalam 7 Tahun

Kompas.com - 13/07/2016, 16:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Perlambatan ekonomi China, ekonomi terbesar kedua di dunia, masih tetap berlangsung. Pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut diprediksi mencapai 6,6 persen pada kuartal II 2016 secara tahunan atau year on year (yoy).

Prediksi tersebut lebih rendah dari realisasi pada kuartal I 2016. Tidak hanya itu, angka pertumbuhan ekonomi tersebut juga merupakan level terendah dalam 7 tahun atau ketika krisis ekonomi global melanda pada tahun 2009 silam.

Untuk keseluruhan tahun 2016, para ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi China jatuh ke angka 6,5 persen, batas bawah target pemerintah yang mematok pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,5 hingga 7 persen.

Adapun pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 diprediksi lebih melambat, yakni 6,3 persen.

Data resmi pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II 2016 akan diumumkan secara resmi oleh Kantor Statistik Nasional China pada Jumat (15/7/2016) mendatang.

"Suasana umum tentang China terus negatif. Ada sedikit ketidaksepahaman babwa masalah di China serius dan memberikan implikasi pada pasar global," kata Kevin Lai, ekonom dari Daiwa seperti dikutip dari CNN Money, Rabu (13/7/2016).

Setelah "berlari kencang" selama beberapa dekade, perekonomian China melambat. Salah satu alasannya adalah tak lain upaya pemerintah China untuk mengurangi ketergantungan ekonomi negara tersebut pada manufaktur dan mendorong sektor jasa.

Selain itu, China juga mengalami masalah utang yang serius setelah periode penyaluran kredit secara agresif selama bertahun-tahun.

Adapun data perekonomian China banyak diragukan oleh para ekonom lantaran kekhawatiran bahwa sebenarnya kondisi ekonomi China lebih buruk daripada yang dilaporkan. 

Kompas TV Dampak Brexit, Bank Italia Alami Kredit Macet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com