Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepi Pembeli, Airbus Kurangi Produksi Pesawat A380

Kompas.com - 14/07/2016, 15:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Raksasa produsen pesawat Airbus memutuskan untuk memangkas produksi pesawat superjumbo A380. Pasalnya, Airbus mengaku kesulitan mencari pembeli baru.

Pada hari Rabu (13/7/2016) waktu setempat, pihak Airbus menyatakan hanya bakal membuat 20 unit pesawat twin-deck  alias dua tingkat A380 pada  2017 mendatang. Sementara itu, pada 2018 Airbus hanya membuat 12 unit. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan pengiririman 27 pesawat A380 pada 2015.

Airbus telah berjuang memasarkan pesawat A380 kepada calon-calon pembeli baru. Saat ini, tercatat ada 193 unit pesawat A380 di seluruh dunia.

Kemudian, saat ini ada 126 pesawat yang sudah dipesan. Pencapaian ini jauh di bawah realisasi 1.200 pesanan yang diterima Airbus saat A380 diperkenalkan pada tahun 2005 silam. "Kami menjaga, berinovasi, dan berinvestasi pada A380. A380 akan tetap ada," kata presiden dan CEO Aibus Fabrice Brégier.

Sebelum Januari 2016 ketika grup maskapai penerbangan Jepang ANA Holdings menyatakan membeli tiga unit A380, Airbus mengalami periode tiga tahun tanpa pembeli baru untuk A380. Iran pun kini setuju membeli 12 unit A380 untuk memperbarui armada pesawat pasca-pencabutan sanksi nuklir.

Namun demikian, Airbus juga harus rela menerima pembatalan pemesanan A380. Pada Maret 2016 lalu, Air France-KLM membatalkan dua pemesanan dan maskapai penerbangan Perancis Air Austal juga membatalkan dua pemesanan pada bulan April 2016.

A380 dirancang untuk menantang Boeing dalam pasar pesawat superbesar dan memakan waktu pengembangan sampai 15 tahun serta biaya 25 miliar dollar AS. Akan tetapi, maskapai penerbangan kini memilih pesawat yang memiliki efisiensi bahan bakar ketimbang pesawat super besar.

Hal ini tidak lepas dari upaya maskapai penerbangan dalam menekan biaya. Pasalnya, bahan bakar adalah biaya terbesar kedua bagi maskapai penerbangan setelah biaya pegawai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com