LONDON, KOMPAS.com - Keputusan warga Inggris untuk keluar dari Uni Eropa dalam referendum akhir bulan Juni 2016 lalu membuat banyak perbankan dan lembaga keuangan global yang mempertimbangkan kembali operasional mereka di ibukota London.
Dalam sebuah analisis, disebutkan bahwa ibukota Spanyol, Madrid, berpotensi menggeser London sebagai pusat keuangan.
Analisis dilakukan oleh analis perbankan JP Morgan Kian Abouhossein. Dalam analisanya, Abouhossein mempelajari biaya sewa kantor dan kapasitas beragam kota di Uni Eropa, di mana hasilnya Madrid berada pada posisi teratas untuk biaya dan ketersediaan kantor.
"Dalam hal pasar dengan ketersediaan dan pasokan tertinggi, Madrid berada pada peringkat teratas, diikuti oleh Frankfurt dan Paris," kata Abouhossein.
Adapun dalam tingkat sewa, Madrid adalah yang termurah dengan harga sewa 27 euro per meter persegi per bulan, meski banyak broker mengeluhkan kurangnya ketersediaan ruang kantor Grade A.
Setelah Madrid adalah Frankfurt dengan biaya sewa 40 euro per meter persegi per bulan dan Paris dengan biaya sewa 67 euro per meter persegi per bulan.
Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan The Financial Times, Madrid juga mengincar posisi sebagai rumah bagi otoritas perbankan Eropa alias European Banking Authority yang selama ini berkantor pusat di London.
Biaya sewa dan ketersediaan ruang kantor memang aspek penting yang dipertimbangkan perusahaan saat memutuskan lokasi operasional mereka.
Namun demikian, meski ada kriteria lainnya, tetap saja perbankan dan lembaga keuangan untuk tahap awal akan memperhatikan kedua hal tersebut.