Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Angkutan Laut di Arus Mudik dan Balik Lebaran 2016 Naik 14,48 Persen

Kompas.com - 16/07/2016, 10:24 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat jumlah penumpang angkutan laut saat mudik dan arus balik Lebaran 2016 dari H-18 hingga H+8 sebanyak 1.361.690 penumpang. 

Jumlah tersebut meningkat 14,48 persen dibanding periode sama di 2015.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antonius Tonny Budiono mengatakan, peningkatan jumlah penumpang tersebut dikarenakan pelayanan kapal yang disediakan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) telah lebih baik dari tahun lalu.

Misal, kenyamanan. Yakni dalam hal pelayanan kapal telah memberikan toilet yang bersih. "Kan toilet harus bersih, kalau nggak bersih males orang ke kamar mandi," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Selain itu, katanya, dengan adanya pembelian tiket kapal online atau e-ticketing masyarakat lebih mudah membeli tiket tanpa harus mengantri.

Makanan yang disediakan oleh pihak operator juga laik untuk dinikmati para penumpang.

"Kesadaran penumpang saat ini juga meningkat. Buktinya pas kesadaran penumpang kita turunkan karena kapal kelebihan muatan. Mereka langsung mengerti, karena kita juga beri kepastian kapan mereka akan terangkut," ucapnya.

Tonny mengungkapkan hingga Jumat (15/7/2016), angkutan lebaran untuk angkutan laut berlangsung dengan aman dan lancar.

"Belum ditemukan permasalahan yang serius terkait lonjakan penumpang dan penumpang yang tidak terangkut. Kondisi di lapangan relatif aman dan terkendali," pungkasnya.

Kompas TV Kemacetan Parah Terjadi di Pelabuhan Ketapang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com