Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina EP Assets 3 Field Subang Manfaatkan Gas Karbondioksida Hasil Produksi Gas

Kompas.com - 18/07/2016, 19:14 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

SUBANG, KOMPAS.com - PT Pertamina EP Assets 3 Field Subang menjadi pionir dalam memanfaatkan gas karbondioksida (CO2).

Field Manager Armand M Hukom mengatakan sampai saat ini belum ada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) minyak dan gas di daerah lain yang menjual dan memanfaatkan gas CO2 untuk kepentingan masyarakat dan perusahaan.

"Permintaan terhadap CO2 hasil pemurnian di Field Subang terus meningkat, beberapa pembeli baru sudah menunjukan minat mereka. Tetapi kita belum bisa memenuhi, masih harus menunggu proses yang dilakukan oleh kantor pusat dan SKK Migas," ujarnya, di Kantor Pertamina EP Field Subang, Jawa Barat, Senin (18/7/2016).

CO2 merupakan hasil sampingan dari produksi gas di lapangan migas Subang. Kandungan CO2 dalam gas yang diproduksi dari lapangan Subang cukup tinggi, mencapai 23 persen sehingga perlu dikurangi menjadi 5 persen agar memenuhi standar gas yang akan dijual ke konsumen.

Pertamina EP kemudian memanfaatkan CO2 tersebut untuk dijual. Armand menjelaskan pemanfaatan gas CO2 bisa digunakan untuk industri pengolahan makanan dan minuman yang salah satunya dimanfaatkan oleh pabrik Coca Cola untuk produksi minumannya.

"Pabrik soda lokalan juga banyak. Selain itu, pengawet makanan di pesawat gunakan CO2 juga, dan pabrik bengkel juga gunakan CO2," ucapnya.

Saat ini, Pertamina EP Assets 3 Field Subang mempunyai dua plant pemurnian CO2 atau Removal Plant di Cilamaya dan Subang.

CO2 Removal Plant di Cilamaya digunakan menurunkan kadar CO2 dari 40 persen menjadi 5 persen yang mulai beroperasi sejak tahun 2000 Sedangkan CO2 Removal Plant di Subang yang mulai beroperasi sejak Oktober 2003 digunakan untuk menurunkan kadar CO2 dari 23 persen menjadi 5 persen.

"Kami menjual CO2 ini kepada dua pembeli utama, yaitu PT Samator yang dikirim sebanyak 1.172 juta kaki kubik per hari dan PT Aneka Gas Industri yang kita kirim sebanyak 1.820 juta kaki kubik per hari. Kita juga mendapat pendapatan Rp 570 juta per bulan dari penjualan kedua perusahaan tersebut," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com