Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Jek Bersiap Dapat Suntikan Dana Besar

Kompas.com - 19/07/2016, 12:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Investor global asal Amerika Serikat, Kohlberg Kravis Roberts (KKR) dan Codan Warburg Pincus LLC tertarik menyuntikkan dana ke PT Go-Jek Indonesia.

Transfusi dana segar ini diklaim bisa membuat nilai perusahaan besutan Nadiem Makarim ini melonjak hingga lebih dari 1 miliar dollar AS.

Seperti dilansir Wall Steet Journal, kedua investor global tersebut tengah membicarakan suntikan dana sebesar 400 juta dollar AS atau setara Rp 5,24 triliun.

Bila rencana ini terealisasi, Go-Jek Indonesia bakal menjadi perusahaan perintis atau start up yang diperhitungkan di regional lantaran menjadi start up dengan nilai kapitalisasi mencapai 1,2 miliar dollar AS.

Sayang, sampai berita ini ditulis, manajemen Go-Jek Indonesia tak memberikan komentar. Beberapa pimpinan gojek Termasuk pimpinan Go-Jek, Nadiem Makarim tidak merespons telepon maupun pesan singkat Kontan.

Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Start Up Indonesia Jefri R. Sirait menyatakan tidak heran bila Go-Jek mendapat suntikan dari investor global. Soalnya, dua tahun terakhir ini, perkembangan aplikasi Go-Jek cukup pesat.

Selain itu, pertumbuhan pengguna internet bergerak atau mobile internet di Indonesia yang signifikan menjadi alasan lain investor melirik usaha rintisan lokal termasuk Go-Jek. "Penetrasi internet yang sudah membaik dibanding lima tahun lalu, sehinga pengguna internet di Indonesia naik," katanya kepada Kontan, Minggu (17/7)

Selain itu ia melihat Go-Jek sudah punya manajemen matang. Ini bisa terlihat dari target pasar yang dibidik perusahaan termasuk sumber dana.

Sebelumnya, Go-Jek sudah mendapat pendanaan dari Northstar Group, Sequila Capital, serta DST Global.

Makanya, Heru Sutadi, pengamat usaha rintisan tanah air berharap manajemen Go-Jek Indonesia bisa memanfaatkan dana segar tersebut dengan sebaik-baiknya. Maklum, hingga kini, bisnis Go-Jek masih tergantung dari suntikan dana para investor.

Yang lain juga untung

Sedangkan PT SK Planet Indonesia, pengelola situs belanjaa Elevania bilang adanya suntikan dana dari investor memang membuat bisnis situs belanja ini berkembang.

Perusahaan hasil kerja bareng antara PT XL Axiata dengan SK Planet asal Korea Selatan ini sudah menyuntikkan dana 110 juta dollar AS ke situs ini.

Hasilnya, menurut Iriel Parmanto Henry, Manajer Humas Elevania, kini Elevania rata-rata sudah mencatat 30.000 transaksi per hari. Hasil ini dari adanya 40.000 penjual dan 8 juta produk.

Hasil ini, kata Iriel, naik hampir 10 kali lipat dari catatan statistik saat situs belanja ini diluncurkan Maret 2014.

Menurut Busyra Oryza, Communications Executive Traveloka, suntikan dana dari investor global membuat bisnis Traveloka tumbuh positif dari tahun ke tahun.

Catatan saja, Traveloka mendapat pendanaan seri A dari Global Founder Capital yang merupakan perusahaan modal ventura asal Jerman yang pernah berinvestasi pada Facebook dan LinkedIn. (Dede Suprayitno)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com