Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Dow Jones Terkoreksi Setelah Rekor Kenaikan Selama 6 Hari

Kompas.com - 22/07/2016, 08:30 WIB
Kompas TV Pelambatan Ekonomi "Ganjal" Bursa Saham?

NEW YORK, KOMPAS.com - Pencetakan rekor Dow selama enam hari berturut-turut berakhir pada Kamis (21/7/2016) sore waktu setempat, atau Jumat (22/7/2016) pagi WIB.

Penyebabnya, yakni karena saham-saham di Wall Street jatuh. Wall Street terseret turun akibat laporan-laporan laba yang mengecewakan dari anggota Dow, Intel dan American Express.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 77,80 poin (0,42 persen) menjadi ditutup pada 18.517,23.

Indeks berbasis luas S&P 500 kehilangan 7,85 poin (0,36 persen) menjadi berakhir di 2.165,17, sementara indeks komposit Nasdaq berkurang 16,03 poin (0,31 persen) menjadi 5.073,90.

Pasar ekuitas AS telah melonjak dalam tiga minggu terakhir, mengabaikan kekhawatiran tentang pilihan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa dan juga didorong oleh komitmen bank-bank sentral untuk mempertahankan suku bunga rendah.

Intel jatuh 4,0 persen karena melaporkan penurunan 51 persen pada laba kuartal keduanya menjadi 1,3 miliar dolar AS. Para analis juga menyoroti kinerja mengecewakan dalam bisnis utama pusat data.

American Express, komponen Dow lainnya, turun 1,6 persen setelah melaporkan kenaikan 37 persen laba menjadi 2,0 miliar dollar AS pada kuartal kedua. Para analis memperingatkan hasil keuangan di masa mendatang bisa terpukul oleh pengeluran tambahan untuk pemasarannya.

Biogen melonjak 7,6 persen setelah melaporkan kenaikan delapan persen dalam laba bersihnya menjadi 1,1 miliar dollar AS dan menunjuk ke pertumbuhan yang kuat di bisnis multiple sclerosis dan hemofilia.

Perusahaan biotek ini mengumumkan bahwa kepala eksekutifnya George Scangos akan meninggalkan perusahaan setelah mendapatkan penggantinya.

Saham-saham asuransi kesehatan melonjak setelah Departemen Kehakiman AS menggugat untuk memblokir pengambilalihan Humana senilai 37 miliar dollar AS oleh Aetna, dan merger Anthem dengan Cigna senilai 54 miliar dollar AS dengan alasan antitrust.

Sementara keempat perusahaan mengatakan, mereka akan melawan gugatan tersebut, para pemegang saham tampaknya lebih memilih sebaliknya. Saham Aetna naik 1,6 persen, Anthem bertambah 2,6 persen, Humana melonjak 8,3 persen, dan Cigna menguat 5,4 persen.

Tesla turun 3,4 persen karena pendirinya Elon Musk mengumumkan rencana induk kedua yang mencakup membuat sebuah truk pick-up baru, dan bus kota, serta sistem "self-driving" pada mobil.

Southwest Airlines menukik 11,2 persen karena perusahaan memproyeksikan pendapatan kuartal ketiga akan jatuh tiga hingga empat persen, akibat persaingan tajam yang mendorong tarif lebih rendah. Maskapai juga terpaksa membatalkan ratusan penerbangan pada Rabu dan Kamis menyusul masalah sistem komputasi.

Maskapai lainnya juga menderita, dengan Delta Air Lines jatuh 4,2 persen, United Continental merosot 3,4 persen dan American Airlines turun 2,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com