Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontribusi Keuangan "Pokemon Go" Tak Besar, Saham Nintendo Terjun

Kompas.com - 25/07/2016, 09:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

TOKYO, KOMPAS.com - Saham perusahaan permainan Nintendo Co terjun bebas setelah mengalami penguatan secara dramatis berkat permainan fenomenal Pokemon Go.

Penurunan saham ini disebabkan pernyataan Nintendo yang mengungkapkan dampak finansial Pokemon Go akan terbatas.

Saham Nintendo turun 15 persen pada perdagangan di bursa Tokyo, mengikis valuasi pasar sebesar 5,6 miliar dollar AS. Namun, saham Nintendo tak boleh jatuh lebih dari 18 persen hari ini di Tokyo sesuai dengan aturan maksimal pergerakan saham per hari.

Koreksi tersebut terjadi setelah rilis Pokemon Go pada awal Juli memperkuat saham Nintendo hingga dua kali lipat dan menambah kapitalisasi pasar sebesar 17,6 miliar dollar AS.

Nintendo adalah pemegang saham pengembang Pokemon Go, yakni Niantic Inc dan Pokemon Co.

Analis Macquarie Securities David Gibson mengestimasi dampak ekonomi efektif Pokemon Go terhadap Nintendo hanya 13 persen. Dalam pernyataan resmi usai penutupan perdagangan Jumat (22/7/2016), Nintendo menyatakan dampak keuangan Pokemon Go akan terbatas.

Selain itu, Nintendo juga tidak akan merevisi proyeksi tahunan lebih tinggi karena kondisi terkini, yakni terkait Pokemon Go. Dampak dari penjualan Pokemon Go Plus, aksesori Pokemon Go, sudah dimasukkan ke dalam prediksi laba eksisting.

"Isi pengumuman itu sendiri tak terlalu mengejutkan, namun yang memgejutkan adalah mereka mengatakan itu pada hari Jumat dan bukan saat mereka melaporkan kinerja," kata Nobuyuki Fujimoto, analis senior di SBI Securities.

Saham-saham yang terkait dengan Nintendo dan Pokemon Go pun berjatuhan. Saham McDonald's Holdings Co (Japan) yang merupakan mitra eksklusif Pokemon Go turun 8,5 persen dan saham perusahaan elektronik produsen Pokemon Go Plus Hosiden Corp terperosok 8,1 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com