Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Janjikan Suku Bunga KPR "Single Digit" pada Oktober 2016

Kompas.com - 25/07/2016, 20:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyatakan bakal menurunkan suku bunga kredit, termasuk kredit pemilikan rumah (KPR) secara bertahap.

Perseroan menargetkan penurunan suku bunga hingga mencapai satu angka pada bulan Oktober 2016 mendatang.

Direktur BTN Iman Nugroho Soeko menjelaskan, penurunan suku bunga kredit sangat bergantung pada kemampuan bank dalam menurunkan suku bunga dana.

Selain itu, hal lain yang memengaruhi adalah kebijakan regulator.

"Seperti BI (Bank Indonesia) dengan BI Rate-nya, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dengan capping rate, dan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dengan maksimum tingkat penjaminan. Asumsi kami, Oktober kami bisa turunkan suku bunga KPR sampai single digit," kata Iman dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/7/2016).

Iman menjelaskan, penurunan suku bunga pinjaman akan bisa lebih cepat setelah BI mengubah suku bunga acuan dari BI Rate menjadi BI 7 Day Reverse Repo Rate pada 19 Agustus 2016 mendatang.

Namun, perseroan juga mencermati kebijakan OJK dalam merespons perubahan kebijakan moneter bank sentral.

"Kami belum lihat guidance OJK. Kalau OJK membuat capping didasarkan atas BI 7 Day Reverse Repo Rate, maka penurunan (suku bunga pinjaman) akan lebih cepat lagi," ujar Iman.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, perseroan tidak akan menurunkan suku bunga KPR subsidi karena sudah satu digit.

Selain itu, Maryono menuturkan, sesuai program pemerintah, suku bunga KPR bersubsidi adalah 5 persen.

Adapun suku bunga KPR non-subsidi dibagi menjadi dua, yakni promo dan non-promo.

Maryono menjelaskan, suku bunga promo KPR non-subsidi sudah satu digit.

"Yang tidak promo antara 10,5 sampai 11 persen dan ini akan diturunkan bertahap. Kalau suku bunga dana selama ini kami menggunakan dasar BI Rate. Kesepakatan Himbara, kami hanya menambah 25 basis poin di atas BI Rate," kata Maryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com