Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Sosialisasi Pengampunan Pajak kepada Saudagar Bugis

Kompas.com - 25/07/2016, 21:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melakukan sosialisasi pengampunan pajak kepada semua saudagar Bugis yang berbisnis di seluruh Tanah Air.

"Kami siap membantu para saudagar Bugis, sekaligus siap menampung dana repatriasinya di BRI," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam dalam pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (25/7/2016).

Asmawi menjelaskan, program pengampunan pajak saat ini sedang berlangsung dan merupakan kesempatan langka yang tidak boleh dilewatkan.

Pasalnya, pemerintah menetapkan, program pengampunan pajak ini memiliki batas waktu cukup singkat.  

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengingatkan pelaku usaha untuk membawa pulang dananya yang tengah disimpan di luar negeri ke Indonesia.

Dana tersebut sangat dibutuhkan pemerintah sebagai modal pembangunan infrastruktur.

Target tampung Rp 100 triliun

Asmawi menjelaskan, BRI merupakan salah satu bank milik negara yang ditunjuk pemerintah sebagai bank persepsi yang menampung dana dari hasil program pengampunan pajak.

BRI, kata dia, yakin bisa menampung dana repatriasi Rp 50 triliun hingga Rp 100 triliun.

Sebagian besar dana ini, imbuh Asmawi, selanjutnya akan disalurkan ke berbagai proyek pemerintah yang strategis.

Dengan pencapaian itu, lanjutnya, BRI akan mampu berkontribusi optimal bagi kemajuan perekonomian nasional. 

"Dana yang akan masuk cukup besar. Target dana di atas Rp 50 triliun itu merupakan target revisi, setelah kami melihat antusiasme nasabah saat kami melakukan beberapa gathering. Kami sangat optimistis target ini mampu kami capai karena kami memiliki infrastruktur dan jaringan terbanyak di seluruh Indonesia. Selain itu, kami juga punya beberapa unit kerja operasional di luar negeri," ujar Asmawi.

Agar penyerapan dana berlangsung secara optimal, menurut Asmawi, BRI juga telah menyediakan instrumen yang bervariasi dengan tingkat imbal hasil yang kompetitif, mulai dari deposito berjangka, tabungan multi-currency, obligasi, medium term notes (MTN), negotiable certificate of deposit (NCD), transaksi valuta asing, produk DPLK, bancassurance, reksa dana, jasa kustodian, dan jasa trustee.

Pada tahun 2016 hingga 2017, BRI akan menerbitkan obligasi dengan jumlah Rp 20 triliun dan MTN Rp 5 triliun sebagai salah satu upaya mengantisipasi permintaan dari peserta amnesti pajak yang berinvestasi pada instrumen keuangan berpendapatan tetap.

"Dari pilihan investasi tersebut, deposito merupakan pilihan yang paling menarik karena return yang diberikan dan fleksibilitas dalam menentukan jangka waktu," terang Asmawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com