Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Keuangan Sebut Kondisi Ekonomi Global Saat Ini Suram

Kompas.com - 26/07/2016, 17:15 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keluarnya Inggris dari Uni Eropa memicu ketidakpastian kondisi pasar keuangan global.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, ketidakpastian tersebut membuat kondisi ekonomi global menjadi suram.

"IMF baru saja merevisi kembali pertumbuhan ekonomi global. Meskipun hanya direvisi 0,1 persen, tendensi bahwa revisi ke bawah ini menegaskan kondisi ekonomi global jauh dari cerah atau kondisinya sedang suram," ujar Bambang di Jakarta, Selasa (26/7/2016).

Menurut Bambang, pelemahan ekonomi masih terjadi di mana-mana, bahkan hampir di semua negara yang ekonominya tergolong besar.

Efek dari pelemahan ekonomi yang perlu diwaspadai, menurut Bambang, adalah global market volatility.

Menurut Bambang, global market volatility pada masa sekarang ini berbeda dengan krisis finansial Asia.

"Dalam kondisi hari ini, ini menjadi faktor yang makin sukar untuk ditebak. Sekarang ini lebih volatil dibandingkan yang dirasakan krisis tahun 1990-an dan 2000-an," tandas Bambang.

Bambang mengatakan, hingga saat ini belum ada satu pun negara yang bisa menghindari kondisi global market volatility.

"Meskipun pertumbuhan tetap ada, yaitu sebesar 3,1-3,2 persen, itu tanda-tanda bahwa global ini makin sulit mencari sumber pertumbuhan. Apalagi kalau dilihat negara per negara, tidak ada satu pun negara yang bisa menghindari volatilitas," ucap Bambang.

Maka dari itu, menurut Bambang, Indonesia harus selalu siap menghadapi kondisi saat market global selalu bergerak volatil.

"Ini juga peringatan buat kita semua bahwa ekonomi Indonesia akan senantiasa berhadapan dengan volatilitas global. Volatilitas memang akan terjadi setiap saat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com