Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Investasi Ilegal, Jabar Bentuk Satgas Waspada Investasi

Kompas.com - 27/07/2016, 17:29 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Penanganan investasi ilegal di Indonesia saat ini masih terpusat, belum menyentuh daerah. Padahal kasus bermunculan di daerah.

“Ada yang tidak efektif, terpusat di Jakarta, tidak menjangkau daerah. Padahal kasus muncul di daerah,” Kepala Kantor Regional 2 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat Sarwono di Gedung Sate Bandung, Rabu (27/7/2016).

Untuk itu, berbagai instansi di Jabar membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Daerah Jawa Barat (Jabar). Tim terdiri dari OJK, Pemerintah Provinsi Jabar, Kepolisian, Kejaksaan, hingga Kementerian Agama.

Satgas ini bertugas untuk mencegah dan menangani investasi ilegal yang hingga kini masih menjamur. Apalagi, dengan perkembangan teknologi dan informasi, pelaku investasi ilegal lebih mudah menawarkan produknya ke masyarakat melalui media sosial yang semakin beragam.

Berdasarkan informasi yang diterima masyarakat melalui layanan konsumen terintegrasi, OJK mengidentifiaksi 262 penawaran investasi yang bukan merupakan pengawasan OJK.

Sebagian besar penawaran tersebut dilakukan dengan memanfaatkan sarana website atau media online. “Itu laporan hingga 2016,” ungkapnya.

Ada beberapa karakter investasi yang sering ditawarkan kepada masyaraka dan akhirnya menimbulkan persoalan hukum. Yakni menjanjikan manfaat investasi atau keuntungan yang besar dan tidak wajar. Lalu ditawarkan secara online sehingga tidak jelas domisili usaha.

“Mereka tidak dapat berinteraksi secara fisik,” tuturnya. Dana masyarakat, sambung Sarwono, biasanya dikelola pada proyek di luar negeri. Karakteristik lainnya adalah menggunakan public figure, pejabat, tokoh agama, dan artis sehingga kerap mengaitkan investasi dengan ibadah.

Mereka pun kerap menjanjikan barang mewah, memberi kesan dijamin atau berafiliasi dengan perusahaan multinasional. Serta tidak memiliki izin usaha.

Di Jabar, kasus terbesar ada di Cirebon, Cakrabuana Sukses Indonesia (CSI). Jumlah nasabahnya 7.000 orang dengan nilai investasi ada yang mencapai Rp 500 juta.

OJK sendiri tidak mengetahui detail dana masyarakat yang diinvestasikan. “Kasusnya masuk ke Bareskrim. Saat ini masyarakat di daerah mudah tergiur. Yang lebih sulit lagi, mereka menggunakan tokoh agama untuk membujuk, seolah ada kebenarannya dan ada nilai ibadahnya. Siapa yang tidak tertarik,” imbuhnya.

Komitmen Bersama

Karena itu, perlu upaya serius yang akan dilakukan Satgas tersebut. Ia berharap setiap instansi memiliki komitmen bersama untuk meningkatkan pencegahan dan penanganan investasi ilegal.

"Kita akan mencari cara agar masyarakat tidak tergiur, tidak tertarik dengan tawaran investasi yang tidak rasional. Siapa saja yang terlibat, apa saja yang akan mereka tangani," katanya seraya mengatakan tim tersebut akan mencari tempat-tempat terjadinya investasi ilegal.

Selain itu, yang tidak kalah penting pihaknya akan menyosialisasikan hal tersebut dengan langsung mendatangi masyarakat. Tidak hanya itu, pihaknya pun akan menggandeng tokoh agama dalam mencegah praktik tersebut.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan membenarkan, investasi ilegal tumbuh di masyarakat. Untuk mencegahnya, perlu penyadaran masyarakat agar lebih rasional dalam berinvestasi.

"Masyarakat tidak sadar. Jadi untuk pencegahan, masyarakat harus rasional," katanya. Selain sosialisasi yang gencar ke masyarakat, Heryawan pun berharap adanya penegakan hukum dalam menyikapi kasus tersebut. "Penegakan hukum penting," katanya.

Kompas TV Perangi Investasi Bodong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com