Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Prioritas Kerja Menkeu Anyar Sri Mulyani dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 28/07/2016, 06:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sri Mulyani telah resmi menjabat sebagai Menteri Keuangan di dalam Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Di hari pertamanya menjabat sebagai menteri, Ani sapaan Sri Mulyani, langsung menyampaikan prioritas kerja yang akan ia lakukan dalam waktu dekat.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu akan memprioritaskan penyusunan anggaran pemerintah pada APBN 2017.

Saat ini, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terus gencar menyusun anggaran tersebut.

"APBN adalah instrument untuk menstimulasi ekonomi dan sekaligus memperbaiki pondasi perekonomian," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Ia akan segera berkoordinasi dengan seluruh kementerian dan lembaga terkait penyusunan APBN 2017.

Perempuan berusia 53 tahun itu ingin adanya sinkronisasi antara APBN dengan kebijakan yang disusun oleh Kementerian Koordinator.

Ia yakin, sinkronisasi APBN sebagai instrumen fiskal akan mampu efektif mencapai tujuan pemerintah mulai dari pengentasan kemiskinan, menyediakan kesempatan kerja, mendorong ekonomi, meningkatkan kesejahteraan, hingga memperkecil kesenjangan.

"Jadi kebijakan fiskal adalah kebijakan yang bukan berdiri sendiri secara ekslusif. Tapi alat sebagai bagian dari kebijakan ekonomi pada umumnya," kata Sri Mulyani Dalam waktu dekat,

Sri Mulyani juga akan melihat susunan anggaran yang sudah diberi oleh pendahulunya, Bambang Brodjonegoro. Sebisa mungkin, ia akan memaksimalkan apa yang sudah disusun.

Kompas TV Perempuan dalam Kuasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com