Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pajak Kerap Meleset, Sri Mulyani Sisir Sejumlah Sektor

Kompas.com - 01/08/2016, 19:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku sedang menyisir sejumlah sektor yang berpotensi berkontribusi terhadap penerimaan pajak.

Hal itu dilakukan lantaran selama ini target penerimaan pajak kerap melesat dari target yang sudah ditentukan.

"Kami melihat apa aktivitas lain yang memungkinkan untuk masih belum mendapatkan atau belum dipungut pajak Karena dibeberapa tempat banyak aktivitas ekonomi," ujar Sri Mulyani di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (1/8/2016).

Saat ini kata dia, sejumlah sektor ekonomi teman sedang mengalami penurunan. Misalnya saja sektor industri kelapa sawit atau CPO, migas, dan pertambangan.

Sektor-sektor itu sedang melemah lantaran harga komoditasnya turun di pasaran dunia.

"Penurunan Itu kami tidak bisa kontrol karena memang harganya turun. Jadi perusahaan juga alami penerimaan yang menurun," kata perempuan 53 tahun itu.

Pemerintah sendiri mengatakan ada perusahaan-perusahaan di sektor lain yang berpotensi menambah penerimaan pajak.

Selama ini tutur Menkeu, banyak perusahaan yang pendapatannya di atas Rp 5 miliar namun tidak memiliki Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Perusahaan-perusahaan itulah yang jadi incaran pemerintah. Sementara dari sisi pengeluaran, Kemenkeu akan menyisir anggaran belanja dan melakukan penghematan anggaran.

Hanya saja, Sri Mulyani mengatakan tidak akan memangkas anggaran infrastuktur, pendidikan, dan kesehatan. Ketiga sektor tersebut berperan penting sebagai motor pertumbuhan ekonomi.

"Saya akan lihat sampai September kemudian berapa jumlah pendapatan yang bisa dimobilisir, sesudah kita lakukan seluruh kemampuan kita untuk mendapatkan penerimaan pajak," kata perempuan kelahiran Bandar Lampung tersebut.

Kompas TV Pesan Menteri Lama & Target Menteri Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com