Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Modal Masih Sepi dari Dana Repatriasi "Tax Amnesty"

Kompas.com - 03/08/2016, 06:22 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistyo mengatakan, belum ada dana repatriasi program tax amnesty atau pengampunan pajak masuk ke pasar modal.

"Ya belum," ujar Tito di sela-sela acara World Islamic Economic Forum (WIEF) 2016 di Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Menurut dia, para investor kemungkinan masih menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) agar dana repatriasi bisa langsung masuk ke pada modal.

"Setelah itu (PMK) baru bicara number. Dan itu juga tunggu waktu. Orang kan harus dihitung, bayar, masukin surat pernyataan. Dan itu baru 10 hari lagi, baru berpikir investasi berapa. Tapi di bursa sendiri sudah ada one stop service," kata Tito.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan program pengampunan pajak mampu diikuti dengan masuknya dana Rp 1.000 triliun dari luar negeri. Hingga kini, dana repatriasi dan deklarasi baru mencapai Rp 3,7 triliun.

Meski besaran dana repatriasi dan deklarasi masih kecil, Tito menilai hal tersebut bukan ukuran untuk BEI.

Di pasar saham sendiri kata dia, ada tiga hal yang penting diperhatikan untuk mengukur program pengampunan pajak.

"Pertama orang crossing dan langsung mengakui ini saham tadinya bukan milik asing. Kan sekarang ada satu di bursa yang tanda kutip," ucap Tito.

Saat ini 60 persen kepemilikan saham di Indonesia dikuasai oleh asing. Namun, BEI yakin 15-20 saham tersebut merupakan milik investor Indonesia. Selama ini banyak para investor Indonesia tidak mau mengakui kepemilikan sahamnya tersebut.

Oleh karena itu, kehadiran program pengampunan pajak diharapkan membuat para investor tersebut mendeklarasikan asetnya.

"Kedua, adalah orang yang ingin dananya masuk tidak di deposito tapi ingin masuk saham. Ketiga, potensi perusahaan yang mau go public," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com