Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Peralatan Olahraga Nike Berencana Keluar dari Bisnis Golf

Kompas.com - 04/08/2016, 09:45 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Nike Inc, perusahaan produsen peralatan dan pakaian olah raga terbesar dunia, menyatakan berencana menyetop penjualan peralatan golf, seperti tongkat golf, bola golf dan tas golf.

Perusahaan yang membangun sukses di bisnis golf berkat ikon golfer Tiger Woods, emngatakan akan tetap memproduksi alas kaki khusus golf dan bisnis lain yang berkaitan dengan kerja sama bersama golfer (jadi sponsor).

Nike tidak memberikan batas waktu, kapan tepatnya mereka akan keluar dari bisnis golf ini.

Nike merupakan perusahaan kedua yang merevisi bisnis golf-nya. Sebelumnya, Adidas juga mengatakan akan menjual bisnis golf-nya karena sudah tidak menguntungkan. Perusahaan menyatakan hal tersebut pada Mei lalu.

Menurut Adidas, penjualan mereka turun akibat olahraga ini kini kurang diminati, terutama di Amerika Serikat (AS).

Selain itu, orang yang bermain golf di AS turun tajam setelah mencapai puncak pada 2000, ketika Tiger Woods memasuki masa kejayaannya.

Namun bagi Nike, masalahnya di bisnis golf lebih akut lagi. Sebab perusahaan ini tidak memenangkan satu pun sponsor dalam delapan turnamen besar golf, menurut ESPN. Padahal, Nike adalah brand besar.

Nike juga menghadapi kompetisi sengit dengan perusahaan produsen peralatan olah raga yang lebih kecil yakni Under Armour Inc, yang sukses menjajakan brand-nya melalui golfer top dunia, Jordan Spieth.

Penjualan Nike di bisnis golf turun 8 persen menjadi 706 juta dollar AS pada kinerja keuangan yang berakhir 31 Mei 2016. Pendapatan ini hanya menyumbang 3 persen dari total pendapatan Nike.

Kompas TV Jet Untuk Pegolf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com