Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Lesu Terus, Nike Akan Pangkas Unit Bisnis Golf

Kompas.com - 07/08/2016, 09:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC.com

LONDON, KOMPAS.com - Perusahaan produsen perlengkapan olahraga Nike akan menghentikan penjualan produk stik, bola, dan tas golf.

Pasalnya, sudah bertahun-tahun mengalami penjualan yang lesu pada divisi golf. Akan tetapi, pihak Nike menyatakan bakal mengakselerasi inovasi pada produk alas kaki dan pakaian golf.

Nike berinvestasi besar-besaran pada unit bisnis golf dengan mensponsori Tiger Woods, memberinya kontrak lima tahun senilai 40 juta dollar AS atau setara sekira Rp 520 miliar.

Akan tetapi, juara 14 turnamen golf utama tersebut dalam beberapa tahun terakhir mati-matian berjuang melawan kekalahan.

Pada 2013, Nike menandatangani perjanjian dengan Rory McIlroy dan dikabarkan senilai 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,3 triliun untuk lima tahun.

Akan tetapi, meski sudah menganggarkan biaya sedemikian besar untuk marketing, Nike tetap saja jungkir balik mempertahankan bisnis golfnya.

Tahun lalu, penjualan unit bisnis golf Nike turun 8 persen menjadi 706 juta dollar AS dan merupakan penurunan penjualan dalam tiga tahun berturut-turut.

"Kami berkomitmen untuk tetap menjadi pimpinan dalam pasar alas kaki dan perlengkapan golf. Kami akan mencapai tujuan tersebut dengan berinvestasi pada inovasi performa atlet dan memberikan pertumbuhan laba yang berkelanjutan untuk Nike Golf," kata Presiden Nike Brand Trevor Edwards.

Awal tahun ini, pesaing Nike, Adidas mengumumkan keinginannya untuk menjual sebagian besar bisnis golfnya. Adidas pun akan menjual merek-merek seperti TaylorMade, Adams, dan Ashworth. 

Kompas TV Jet Untuk Pegolf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC.com


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com