Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Industri Tetap Mempertahankan Tiga Program

Kompas.com - 12/08/2016, 15:29 WIB

KOMPAS.com - Rekayasa Industri tetap mepertahankan tiga program yakni ketahanan energi, ketahanan pangan, dan hilirisasi mineral.  Jobi Triananda Hasjim, Direktur Utama Rekayasa Industri (Rekind) menyampaikan hal itu dalam keterangan tertulisnya hari ini, Jumat (12/8/2016), bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-35 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.

Menurut Jobi kemudian, ketiga program itu diwujudkan melalu pembangunan lintas segmen industri kilang dan petrokimia, perminyakan dan gas di lokasi darat maupun lepas pantai, pembangunan infrastruktur mineral lingkungan dan industri, serta  pembangunan pembangkit listrik berbasis panas bumi.

Sumbangsih nyata Rekind pada program ketahanan energi antara lain dengan pembangunan fasilitas produksi dan infrastruktur industri  minyak dan gas bumi; pembangunan pusat pembangkit listrik dan refinery & petrokimia. Menjawab potensi minyak dan gas bumi yang besar, Rekind mengembangkan kemampuannya dalam membangun fasilitas produksi minyak dan gas bumi dengan membangun infrastruktur industri pada segmen onshore oil & gas. Rekind mampu mengelola jenis proyek transmisi gas hulu, pemrosesan gas dengan tekanan tinggi, refrigeration & compression system, gas booster station, serta flowlines & trunkline.

Rekind berhasil menyelesaikan Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Central Processing Plant (CPP) Donggi, proyek ini turut memberikan sumbangsih produksi LNG di Indonesia sebesar 60 juta kaki kubik perhari (MMSCFD). Pembangunan CPP Donggi akan meningkatkan kontribusi di sektor pembangkit listrik dan infrastruktur lainnya.

Beberapa proyek di bidang perminyakan dan gas lokasi darat adalah Dayung Compression & Central Gas Plant, EPC 5 Banyu Urip, Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG Arun.

Pada segmen industri perminyakan dan gas lepas pantai, Rekind mengelola  jenis proyek offshore platform engineering design & fabrication, offshore platform transportation & installation, EPCI Floating System, Integrated Engineering Procurement Construction Installation (EPCI) Pipeline, Offshore hook up & brownfield work, Inspection repair & maintenance. Rekind berhasil membangun proyek menara tambat dan pipanisasi offshore EPC 3 Cepu.

Sinergi Rekind dengan perusahaan multinasional untuk melakukan alih teknologi dengan standar kualitas internasional dan mampu berinteraksi dengan global resources.

Di industri offshore tanah air, Rekind telah  membangun beberapa proyek di antaranya adalah LNG Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung, Subsea Pipeline Onshore Receiving Facility (ORF) Muara Karang, Pipanisasi bawah laut Oyong, Pipanisasi bawah laut yang menghubungkan Labuan Maringgai (Sumatera Selatan) menuju Muara Tawar (Jawa Barat), Tower Yoke Mooring System (TYMS) Lampung, dan lainnya.

Menjawab kebutuhan energi nasional, Rekind mampu memberikan kontribusi riil melalui pembangunan fasilitas Pembangkit Listrik Panas Bumi dan Uap. Rekind mampu dan berhasil membangun 14 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 832 MW. PLTP Ulubelu Unit 1, 2, 3 dan 4, PLTP Kamojang unit 4 dan 5, PLTP Lahendong unit 2, 3, 4, 5 dan 6. Belum lama ini Rekind mampu menyelesaikan pembangunan PLTP Kamojang 1 x 35 MW. Pada proyek ini Rekind menerapkan inovasi teknologi yang dapat mempercepat proses konstruksi sehingga waktu penyelesaian proyek lebih cepat dari target yang ditentukan. Sedangkan dalam proyek PLTU, Rekind mampu membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya 1 x 625 MW dan PLTU Tonasa (2x35 MW).

Menjawab tantangan pada industri ketahanan pangan, Rekind mampu membangun rangkaian pabrik pupuk di lingkup Indonesia (9 pabrik pupuk)   dan regional Asean (2 buah), pabrik gula terpadu serta bioenergi (pabrik bioethanol, methanol dan biodiesel). Salah satu proyek Rekind di lingkup regional yang baru saja diselesaikan adalah Sabah Ammonia Urea (SAMUR) Plant di Malaysia yang meraih penghargaan 40 juta jam tanpa kecelakaan kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi prioritas Rekind dalam setiap pengerjaan proyeknya, untuk memastikan standar K3 bagi seluruh karyawan, Rekind bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI mendirikan program Health Safety Environment (HSE) Training School. Seluruh subkontraktor yang bekerja sama dengan Rekind harus melalui Contractor Safety Management System (CSMS) untuk memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh Rekind.

Untuk mendukung hilirisasi mineral, Rekind mampu mengembangkan pembangunan industri mineral environment & industrial infrastructure. Proyek – proyek pada segmen ini yang telah diselesaikan oleh Rekind antara lain pabrik semen, ferronickel, batubara dan alumunium; Water Treatment Plant, Waste Water Management System, demineralisasi; serta infrastruktur penunjang pabrik., Ferronickel smelting plant, Semen Kupang, Semen Tuban, dan Semen Tonasa. Ammonium Nitrate Prill Plant (ANP) memproduksi Ammonium Nitrate terbesar di ASEAN dengan kapasitas produksi 300 ribu ton/ tahun yang ditujukan untuk mendukung industri pertambangan dan pupuk nasional. Selain aspek teknis yang kompleks, pembangunan pabrik ANP juga mensyaratkan standar keselamatan tinggi yang tidak mudah untuk diterapkan, namun Rekind berhasil meraih zero accident dengan 10 juta jam tanpa kecelakaan kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com