Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Berbisnis Bandeng Olahan, Midah Berdayakan Mantan TKI

Kompas.com - 15/08/2016, 13:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Midah Dahmalia mengaku tak terbiasa bekerja diam di dalam ruangan. Oleh sebab itu, ketika dirinya menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI)  di Malaysia sebagai pegawai di pabrik baterai, ia hanya menyelesaikan kontrak selama dua tahun lalu kembali ke Indonesia.

Sekembali di Indonesia, Midah tinggal di Serang, Banten. Kala itu di awal tahun 2000-an, Midah melihat bagaimana ikan bandeng begitu melimpah di Serang. "Saya lihat di Serang itu banyak sekali ikan bandeng. Banyak, sampai berlimpah. Saya pikir ikan bandeng yang banyak ini harus dimanfaatkan," kata Midah saat berbincang dengan Kompas.com di sela-sela penjurian kompetisi bisnis DBS BIG, Jumat (12/8/2016).

Akhirnya, Midah memulai usaha sate bandeng yang memang hidangan khas Serang. Selain penganan khas, sate bandeng menjadi ikon oleh-oleh kota itu pula.

Usaha sate bandeng dikelola oleh Midah melalui CV Bilvie. Modal awalnya Rp 2 juta. Ikan bandeng diperoleh Midah dari pembudi daya setempat.

Midah menjelaskan, sejak 2013 ia berinovasi menghadirkan ragam hidangan olahan ikan bandeng, mulai dari nugget ikan bandeng, abon ikan bandeng, pangsit ikan bandeng, kerupuk tulang ikan bandeng, kerupuk baso ikan bandeng, bakso ikan bandeng basah, hingga camilan telur ikan bandeng. "Modal saya tidak besar, cuma Rp 2 juta. Dulu saya belum berani pakai kredit bank, karena takut tidak bisa bayar karena usaha masih kecil. Sekarang saya sudah jadi nasabah kredit modal kerja bank," tutur Midah.

 Memberdayakan mantan TKI

Ada kesan unik dari usaha yang digeluti Midah. Ia memberdayakan rekan-rekan sesama mantan TKI.  Mereka membuat sentra produksi kecil di sekitar rumah dan kampung mereka dengan pengawasan dari Midah.

Menurut Midah, keputusannya memberdayakan mantan TKI ini tak lain adalah bentuk solidaritas sesama mantan TKI. Pasalnya, ia paham betul para pahlawan devisa tersebut kerap kesulitan mencari pekerjaan begitu pulang ke kampung halaman. "Saya berdayakan mantan TKI di Serang, Pandeglang, Rangkasbitung, sekitar Serang. Habis bagaimana, kadang mereka begitu sampai kampung uangnya sudah habis," jelasnya.

Saat ini, tak jarang mantan TKI yang ia berdayakan memisahkan diri dari kelompok usaha Midah untuk membuat usaha olahan ikan bandeng sendiri. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sukses.

Digemari di Malaysia 

Midah mengaku usaha yang didirikannya adalah binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Saat menjadi binaan KKP, ia memperoleh kesempatan mengikuti bazar UKM di Malaysia dan sebentar lagi di Singapura.

Kepada Kompas.com, ia bercerita bagaimana produk olahan dari ikan bandeng produksinya langsung ludes terjual. Midah mengaku senang, namun ekspor produknya ke Malaysia hingga kini masih terbatas. "Di hari pertama itu cuma icip-icip. Di hari berikutnya begitu bazar buka langsung habis. Yang paling disukai itu abon ikan bandeng dan sambalnya, bahkan orang Malaysia tanya bisa atau tidak beli sambalnya saja," ungkap Midah sambil tertawa.

Midah kini mengikuti kompetisi bisnis DBS BIG yang merupakan pertama kali baginya. Dengan kompetisi ini, ia mengaku berharap memperoleh ilmu manajerial dalam mengelola bisnisnya agar terus maju dan berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com