Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Luas Lahan Gambut Tropis Hanya 8 Persen di Seluruh Dunia

Kompas.com - 16/08/2016, 20:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KUCHING, KOMPAS.com - Luas lahan gambut tropis ternyata hanya delapan persen dari total lahan gambut di dunia yang mencapai 400 juta hektare per Februari 2016. Sebanyak 60 persen lahan gambut tropis berada di Asia Tenggara. Di Indonesia, terdapat 11,5 juta hektare lahan gambut sementara di Malaysia sekitar tujuh juta hektare.

Hal itu disampaikan Lulie Melling, Presiden Direktur International Peatland Society (IPS) sekaligus Direktur Tropical Peat Reseach Laboratory (TRRL) dalam pidato sambutanya di ajang 15th International Peat Congress 2016, Selasa (16/8/2016).

Dalam sambutannya tersebut, dia juga menekankan pentingnya industri dan masyarakat di negara-negara dunia melestarikan lingkungan lahan gambut. Sebab, meski ada peningkatan penelitian dan pemahaman terkait lahan gambut tropis, kondisi pengelolaan lahan gambut tropis masih minim dibandingkan lahan gambut iklim sedang dan lahan gambut boreal yang banyak terdapat di Utara Rusia dan Utara Rusia dan Kanada.

"Lahan gambut tropis telah menderita dari 'Cinderella Syndrome', tidak diketahui dan karena itu tidak dicintai. Namun, sekarang salah satu perbatasan terakhir dari lahan yang tersedia untuk pembangunan pertanian," ujar dia.

Acara 15th International Peat Congress 2016 diselenggarakan di Kuching, Sarawak, Malaysia dari 15-19 Agustus 2016. Kongres ini dimotori oleh Malaysian Peat Society (MPS) yang bekerja sama dengan International Peatland Society (IPS). Acara ini dihadiri 1.000 peserta dari seluruh dunia.

Penyelenggaraan ajang ini di Malaysia disebut menjadi sejarah penting bagi negara di Asia karena untuk pertama kali acara ini digelar di Asia. Sebelumnya, kongres lahan gambut internasional selalu digelar di Eropa dan Amerika Utara.

Kongres ini mempertemukan para ahli di bidang lahan gambut, akademisi dan pelaku usaha kelapa sawit untuk membahas presentasi dan berbagi pengalaman terkait pemanfaatan dan pengelolaan lahan gambut di daerah tropis.

Harapannya, peserta kongres mendapatkan banyak manfaat dari kongres tersebut. Sebab kongres ini akan menghubungkan bisnis, praktisi, peneliti dan pembuat kebijakan melalui praktik-praktik kerja yang baik, solusi bisnis, hasil ilmiah dan inisiatif dunia internasional yang meningkatkan pengelolaan gambut dan industri.

Chief Minister of Sarawak Malaysia, Datuk Patinggi Tan Sri Haji Adenan bin Haji Satem yang turut membuka kongres ini mengatakan, tujuan dari kongres lahan gambut ke-15 adalah memberikan inspirasi, menyediakan landasan untuk jaringan, berbagi ilmu pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan guna mempromosikan pembangunan lahan gambut.

Sementara Tan Sri Adenan, yang bertindak sebagai pelindung PEAT Congress menambahkan, sangat perlu bagi negara-negara di dunia untuk belajar satu sama lain. “Kalangan akademisi, pelaku industri dan pengambil kebijakan harus mendukung dan berkolaborasi satu sama lain serta tidak beroperasi dalam isolasi,” katanya.

Menurut dia, momen kongres lahan gambut sangat pas diadakan di kawasan Asia untuk pertama kalinya. Hal ini memungkinkan dunia, khususnya di luar Asia Tenggara, untuk mempelajari dan memahami lahan gambut tropis.

“Ini adalah sangat penting, sebagai lahan basah tropis masih kurang diteliti dan didokumentasikan, dibandingkan dengan lahan gambut beriklim sedang dan gambut boreal- yang telah dihitung dengan baik dan diklasifikasikan, " kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com