Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO ABMA Land: Ada Orang Beli 1 Gedung dengan Dana "Tax Amnesty"

Kompas.com - 16/08/2016, 22:13 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dana repatriasi dari hasil penerapan pengampunan pajak atau tax amnesty disebut-sebut akan banyak tersalur ke sektor properti.

Melihat potensi tersebut, banyak para pelaku industri ini berbondong-bondong membangun unit properti.

PT Anugerah Berkah Madani Tbk (ABMA Land), misalnya, salah satu pengembang properti ini telah menempuh skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) melalui pasar modal dengan dana incaran hingga Rp 4,16 triliun guna menopang rencana-rencana ekspansinya.

"Ini kesempatan baik sekali, waktunya pas sekali, akan banyak uang asing masuk ke sini. Pertengahan 2016 ini properti mulai menggeliat," ujar Founder and Chief Executive Officer ABMA Land, Musyanif, di Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Bahkan, Musyanif menyebutkan, ada orang yang akan membeli satu gedung yang tengah dikerjakan ABMA Land berkat program tax amnesty ini.

"Ada orang mau beli satu gedung karena tax amnesty ini," kata Musyanif.

Meski tidak menyebutkan identitas dan lokasi gedung mana yang akan dibeli tersebut, Musyanif hanya mengatakan bahwa pihaknya dalam membangun properti diperuntukkan bagi kelas menengah ke atas.

"Dalam kota semua, middle sampai ke up, ada juga yang high end," kata Musyanif.

Sekadar informasi, ABMA Land melepas 3,33 miliar lembar saham baru atau sebanyak-banyaknya 25 persen dari saham perseroan.

Melalui mekanisme IPO ini, perseroan menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 800 hingga Rp 1.250 per saham dengan dana incaran hingga Rp 4,16 triliun.

Masa penawaran awal akan berlangsung hingga 25 Agustus 2016 mendatang. Dalam penawaran umum perdana ini, PT CIMB Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB Securities Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Kompas TV Jokowi Turun Langsung Sosialisasikan "Tax Amnesty"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com