Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Beku Impor Banyak Lemak, Mendag Ancam Cabut Izin Importir

Kompas.com - 18/08/2016, 15:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengancam akan mencabut importir daging sapi beku (frozen). Hal itu menyusul temuan Kementrian Perdagangan (Kemendag) di lapangan.

"Saya turun ke pasar, (daging beku) kebanyakan lemaknya dari pada dagingnya, pantas saja (rakyat tidak suka). Saya akan telusuri siapa yang impor ini. Saya akan cabut izinnya," ujar Enggartiasto saat memberikan sambutan dalam acara Kadin di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Menurut dia, kelakuan para importir daging beku merusak cara pandang masyakarat kepada daging beku.

Saat ini, daging beku selalu menjadi polemik lantaran dinilai tidak disukai oleh masyarakat. Padahal, pemerintah membuka keran impor daging beku untuk menekan harga daging sapi segar di pasaran yang harganya sempat melambung tinggi hingga Rp 120.000 per kilogram.

"Mereka (importir) merusak image masyakarat secara umum. Karena kebanyakan lemak sementara harganya Rp 80.000. Kalau dibanding-banding, ditimbang dengan daging segar itu, ya pasti (masyakarat) pilih daging segar," kata Mendag.

Selain itu, pemerintah juga menyoroti pengusaha penggemukan sapi (feedloter) yang dinilai tidak memiliki semangat yang sama dengan pemerintah. Selama ini para pengusaha sapi lebih mengampanyekan konsumsi daging segar kepada masyarakat dari pada daging beku.

"Yang hadir di sini pengusaha kebanyakan pasti makan daging frozen. Ketua umum Kadin enggak mungkin steak-nya dari pasaran, enggak mungkin," ucap Mendag.

Menurut dia, pemerintah tidak akan mampu menyosialisasikan konsumsi daging beku sendiri.

Oleh karena itu, Mandag meminta para pengusaha juga ikut berperan dalam sosialiasi konsumsi daging beku kepada masyakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com