Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih Kategori 1 FAA, Maskapai dan Pemerintah Indonesia Harus Pertahankan Kualitas Penerbangan

Kompas.com - 21/08/2016, 15:42 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

DELI SERDANG, KOMPAS.com — Setelah mendapatkan predikat Kategori I dari otoritas penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA), maskapai penerbangan Indonesia dapat kembali terbang ke Amerika Serikat dan negara-negara lain yang mengadopsi standar keselamatan dan keamanan FAA.

Hal ini didapatkan Indonesia setelah lulus audit standar keselamatan dan keamanan FAA untuk Kategori 1 FAA. Sebelumnya, sejak 2007, Indonesia berada di Kategori 2 FAA.

Kasubdit Operasi Direktorat Jendral Perhubungan Udara Captain Trisunuko mengatakan, raihan kategori itu bukan tanpa perjuangan. Diperlukan kerja sama semua pihak, baik regulator maupun operator, agar bisa meningkatkan keselamatan dan keamanan maskapai penerbangan.

Menurutnya, untuk mempertahankan Kategori I FAA, diperlukan peningkatan di sektor infrastruktur dan sumber daya manusia.

"Kategori satu ini kebanggaan setiap negara. Sebab, untuk masuk ke sana itu tidak mudah. Alhamdulillah Indonesia sudah bisa masuk ke Kategori 1, sekarang tinggal bagaimana kita mempertahankan. Pasti jauh lebih sulit mempertahankan Kategori 1 karena diperlukan penambahan dan peningkatan baik infrastruktur, SDM, maupun pengawasan," ujar Trisunoko di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (20/8/2016) malam.

Trisunoko menuturkan, dengan masuknya Indonesia ke Kategori 1 FAA, maka Indonesia akan dipantau secara terus-menerus, baik dari maskapainya maupun pemerintahnya.

Ia berharap Indonesia tidak mengikuti jejak India yang standar penerbangannya turun dari Kategori 1 menjadi Kategori 2.

"FAA akan terus-menerus melakukan pengawasan, baik kepada operator maupun kepada negara. Karenanya, Pemerintah Indonesia perlu komitmen untuk mempertahankan Kategori 1," tambahnya.

Kepastian mendapatkan Kategori 1 tersebut dinyatakan dalam surat yang diberikan langsung oleh Duta Besar Amerika Serikat Ad Interim Brian McFeeters kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Senin (15/8/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com