Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diramal Kian "Bullish"

Kompas.com - 22/08/2016, 08:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan lebih optimal tahun ini. Hal ini didorong oleh pasar modal Indonesia yang memimpin emerging market di Asia dan seiring langkah Indonesia mencontoh sikap moneter AS.

Alhasil, PT Daewoo Securities Indonesia menaikkan target IHSG dari 5.550 menjadi 5.719 tahun ini. Kepala Riset PT Daewoo Securities Indonesia Taye Shim yakin, IHSG masih ada kesempatan untuk naik ke angka 5.500 dalam waktu dekat ini.

“Sejak tax amnesty, IHSG naik luar biasa. Secara weekly, IHSG bergerak uptrend dan bisa lebih kencang lagi. Dengan begitu, maka keadaan akan semakin bullish,” ujarnya.

Adapun Taye mengatakan, return IHSG secara year to date (YTD) adalah yang tertinggi di Asia. Bahkan, sejumlah negara Asia lainnya mengalami pelemahan. Misalnya Jepang yang minus 14,6 persen.

“Dengan return YTD 18 persen, Indonesia telah menjadi juara emerging market saat pertumbuhan pasar modal negara-negara berkembang lainnya sangat lemah," ujarnya

Menurut Taye, ada beberapa kondisi yang memberi dampak positif bagi market Indonesia, yakni terkait penurunan suku bunga dan program tax amnesty. Dalam hal penurunan bunga, misalnya, secara year-to-date suku bunga BI telah terpotong 100 basis poin.

BI juga telah mengganti suku bunga acuan ke 7-day repo rate. Adapun latar belakang makro yang mendukung dengan inflasi 3,2 persen YoY terhitung Juli tahun ini.

Selain itu, terkait tax amnesty, Taye berpendapat bahwa ada perbedaan antara program tax amnesty yang saat ini tengah digencarkan dengan yang program-program terdahulu.

Perbedaannya terletak pada Automatic Exchange of Information (AEOI) yang akan diimplementasikan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dan Singapura.

Menurut dia, program tax amnesty yang saat ini digencarkan memiliki strategi sosialisasi yang baik.

“Cara kerja dari AEOI ini memungkinkan keterbukaan data financial account yang dipegang oleh bank di suatu negara untuk otoritas bank di negara lainnya,” ujar Taye.

Implikasinya adalah suku yang lebih rendah dan revenue yang semakin bertambah. Taye mencatat, sebelum adanya revisi, tax revenue pada 2016 sebesar Rp 1.539 triliun. Angka ini naik 165 triliun selepas adanya revisi.

Selain itu, Taye mengatakan bahwa investor asing cenderung banyak yang membeli saham berkapitalisasi besar. Kecenderungan itu terlihat setelah Brexit di mana pembelian asing mencapai lebih dari Rp 30 triliun atau 42 persen pada Juli 2016. Investor asing cenderung membeli saham-saham perbankan dan konsumer.

Ia menekankan, kunci berinvestasi yang tepat untuk saat ini adalah memilih saham konsumer, infrastruktur, aneka industri, dan basic industry. Pasalnya, sektor-sektor tersebut didukung oleh rendahnya inflasi.

Untuk saham sektor konsumer, Taye merekomendasikan saham UNVR, KLBF, dan ULTJ. Sedangkan saham TLKM, JSMR, dan BIRD untuk sektor infrastruktur. ASII, AUTO, dan GJTL untuk sektor aneka industri. SMGR, JPFA, dan TOTO untuk sektor industri dasar. (Ghina Ghaliya Quddus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com