Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Kekurangan di Terminal 3 Itu Wajar...

Kompas.com - 25/08/2016, 07:45 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin Indonesia) menilai kekurangan-kekurangan yang terdapat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta adalah suatu kewajaran.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengatakan, kewajaran itu karena pembangunan Terminal 3 baru 40 persen yang rampung.

"Karena belum 100 persen, wajarlah jika masih ada kekurangan. Walaupun demikian, hal ini harus terus diperbaiki oleh pihak pengelola," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Menurut dia, pengoperasian Terminal 3 ini memang harus segera dilakukan. Ini agar mengurangi kepadatan penumpang yang ada di Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta.

"Kepadatan bandara yang dulu terjadi tidak dimungkiri menurunkan daya saing bangsa kita di mata dunia, dan juga hal ini akan sangat berdampak dengan perekonomian kita," imbuhnya.

"Untuk itulah semua pihak harus mendukung apa yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Angkasa Pura II (AP II), seperti perbaikan Terminal 3, renovasi Terminal 1 dan 2," tandasnya.

Seperti diketahui, Terminal 3 Bandara Soerkarno-Hatta resmi beroperasi pada 9 Agustus 2016. Namun, pengoperasian Terminal 3 ini masih terdapat permasalahan.

Pihak AP II selaku operator berjanji akan terus melakukan perbaikan-perbaikan di Terminal 3. (Baca: Wapres: Kekurangan di Terminal 3 Masih Wajar)

Kompas TV Terminal 3 Bandara Soetta Tergenang Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com