Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barata Indonesia Ekspor Komponen Kereta Api ke AS dan Meksiko

Kompas.com - 25/08/2016, 08:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Barata Indonesia (Persero) pada 24 Agustus kemarin melakukan pengiriman ekspor komponen kereta api ke dua negara yaitu Amerika Serikat dan Mexico.

Ekspor tersebut dalam dalam rangka pemenuhan kontrak jangka panjang (2011-2021) yang dilakukan oleh perusahaan yang berkantor pusat di Gresik Jawa Timur tersebut dengan perusahaan standart car truck company yang berkantor pusat di Illinois, Amerika Serikat. 

PT Barata Indonesia (Persero) yang berdiri tahun 1971 memiliki beberapa bidang usaha. Salah satunya adalah di bidang casting (pengecoran logam) seperti komponen kereta api untuk kebutuhan domestik dan ekspor.

Penjualan ekspor Barata per tahun sekitar 10 juta dollar AS, atau sekitar 20 persen dari total penjualan.

Untuk memenuhi standar kualitas ekspor, pabrik pengecoran milik PT Barata Indonesia (Persero) telah memiliki sertifikat AAR (Association of America Railroads) sebagai syarat untuk bisa menembus pasar ekspor ke USA & Canada.

Direktur Utama Barata Indonesia, Silmy Karim menyampaikan bahwa kedepan, penjualan ekspor akan terus ditingkatkan. Salah satunya dengan merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas produksi pabrik PT Barata Indonesia. 

"Kami sedang dalam tahap persiapan akhir dalam rangka realisasi perencanaan investasi yang dibutuhkan untuk merevitalisasi pabrik PT Barata Indonesia (Persero) agar siap mendukung ekspor dan program-program yang sedang digalakkan oleh Pemerintah," ujar Silmy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/8/2016).

Program pemerintah yang disasar seperti infrastruktur pembangkit listrik, infrastruktur logistik pelabuhan, pembangunan dan perawatan pabrik-pabrik besar seperti gula, semen, dan juga termasuk fasilitas minyak dan gas Pertamina dan PGN.

Di samping itu, PT Barata Indonesia (Persero) tahun ini mendapatkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 500 miliar.  

"PMN untuk Barata tahun ini sudah dianggarkan pada APBN-P 2016 dan sudah mendapatkan persetujuan DPR. Kami sedang menunggu proses pencairan saja oleh Pemerintah," tambah SIlmy.

Menurut Silmy, industri berat di Indonesia harus dikembangkan karena industri ini adalah salah satu pilar dalam meraih sukses dibidang ekonomi kedepan.

"Di Asia ada Jepang, Korea, dan sekarang Tiongkok yang industri beratnya maju, ini merupakan prasyarat bagi suatu Negara untuk bisa terus membangun industrinya, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonominya." tutup Silmy.

Kompas TV 7 Kereta Tambahan Jakarta-Surabaya Disiapkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com