Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sentilan" Luhut kepada Bos-bos Migas: Contoh Kesederhanaan Jokowi...

Kompas.com - 25/08/2016, 09:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman yang kini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, dalam perjalanan hidupnya, ia banyak memiliki komandan yang sangat luar biasa.

Ada yang sangat efisien dalam mengorganisasikan kelompoknya, dan yang pasti banyak yang rela menyumbangkan nyawanya demi keutuhan NKRI.

Akan tetapi, lanjutnya, dari sekian banyak komandan yang pernah dimiliki, Luhut mengaku selalu hormat dengan pemimpin yang bisa memberikan contoh.

"Tadi saya sudah sampaikan, saya punya komandan macam-macam tipenya. Tetapi, dalam perjalanan hidup saya, saya selalu sangat menghormati komandan yang memberikan contoh, atau memberikan teladan," ucap Luhut dalam sambutan penganugerahan penghargaan keselamatan migas 2016, di Nusa Dua, Bali, Rabu (24/8/2016) malam.

Atas dasar pengalaman hidupnya itu, Luhut pun menegaskan, ia juga tidak pernah menyuruh atau memberikan perintah kepada bawahannya menyangkut pekerjaan yang tidak bisa ia kerjakan sendiri.

"Saya tidak pernah memerintahkan kepada prajurit saya untuk melakukan sesuatu yang saya tidak bisa lakukan. Karena saya bagian dari dia," ujar mantan Kepala Kantor Staf Presiden itu. Lebih lanjut Luhut mengatakan, dirinya merasa beruntung karena pemimpin bangsa ini saat ini adalah orang yang bisa memberikan contoh teladan.

Ia pun mengajak semua pihak, khususnya yang hadir dalam Forum Komunikasi Keselamatan Migas itu, untuk meniru keteladanan Presiden.

"Kita (bangsa Indonesia) beruntung ada Presiden Jokowi yang memberikan keteladanan, dengan kehidupan yang sederhana, dengan keputusan yang cepat, ketegasannya. Anak dan istrinya tidak pernah main-main. Kita contohlah itu," ajak Luhut kepada para bos migas yang hadir.

Mengajak jujur berbisnis

Selain itu, ia juga mengajak para bos migas untuk jujur dan efisien dalam berbisnis. Menurut Luhut, hal inilah yang membuat negara tidak terus-menerus merugi.

"Banyak anak bangsa yang sekarang terkubur di TMP, atau mungkin tidak pernah ditemukan, yang memberikan nyawanya untuk RI. Bapak ibu sekalian tidak perlu begitu. Marilah menyumbangkan kejujuran untuk melakukan hal terbaik bagi negeri ini," pungkas Luhut.

Kompas TV Luhut Lanjutkan Sejumlah Program yang Disusun Arcandra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com