Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wireless" ATM, Solusi Perbankan untuk Atasi Merajalelanya "Fintech"

Kompas.com - 25/08/2016, 14:45 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi membuat tren di sektor finansial berubah sangat cepat dan signifikan. Hal ini membuat para pelaku di sektor ini, terutama bank dan institusi finansial lain, harus menggunakan teknologi dalam praktik bisnisnya.

Dengan berkembangnya sektor financial technology (Fintech) di Indonesia, tantangan bagi para pelaku bisnis perbankan semakin besar.

Sebab, Indonesia merupakan negara yang terfragmentasi secara geografis, sehingga membutuhkan efisiensi waktu serta lebih banyak kemudahan.

3C Wireless, perusahaan solusi machine to machine (M2M) global asal Australia, kini hadir di Indonesia. Perusahaan ini memiliki solusi pembayaran finansial nirkabel (wireless) dengan jangkauan Asia Pasifik.

Di Indonesia, perusahaan ini  membawa standard baru bagi jaringan ATM nirkabel. Dengan demikian, dapat membantu perbankan Indonesia mempercepat inklusi keuangan dan menjangkau 62 persen masyarakat non-bank (unbanked).

Di lingkup Asia, masyarakat non-bank menunjukkan angka sebesar 33 persen di mana 460 juta-nya tinggal di luar China.

Di Indonesia sendiri, 62 persen masyarakat Indonesia belum terhubung dengan lembaga keuangan formal. Lebih soesifik lagi, hanya 20 persen dari 250 miliar penduduk Indonesia yang memiliki rekening di bank.

Mark Gamon, Founder dan Managing Director 3C Wireless menyampaikan, tantangan utama yang selalu dihadapi para bank di Indonesia salah satunya adalah menjangkau masyarakat yang belum memiliki rekening bank atau “The Unbanked”. Padahal potensi dari pasar ini sangat besar.

Menurut Gamon, perusahannya ingin membantu para bank di Indonesia dengan memperluas dan menumbuhkan jaringan ATM nirkabel di seluruh Indonesia dan menjangkau populasi masyarakat non-bank tersebut. Terlebih lagi, industri finansial kini mempunyai kebutuhan ekstrem akan tingkat keandalan, keamanan dan kinerja yang tinggi dari jaringan ATM.

“Kami telah secara aktif merangkul 20 top bank di Indonesia untuk membangun dan mengembangkan teknologi perbankan dan ATM di Indonesia, melalui wujud komitmen kami bersama Bank Muamalat, Bank Artha Graha, Bank Syariah Mandiri. Kami melihat Indonesia sebagai negara yang siap memasuki era Bank 3.0,” kata Gamon melalui siaran pers ke Kompas.com.

Solusi yang dibawa oleh 3C Wireless dinilai krusial bagi percepatan inklusi keuangan dan masa depan industri perbankan di Indonesia, dengan solusi nirkabel 3C pertama dan satu-satunya yang menggunakan multi carrier.

Dengan 3C Solution Network (3CSN), bank-bank dapat sangat mengurangi biaya instalasi awal dan biaya operasional penyebaran ATM sementara memberikan pelayanan yang meningkat bagi pelanggan mereka, mengingat beberapa hal ini merupakan tantangan yang selalu dihadapi perbankan di Indonesia.

Kompas TV Maraknya "Fintech" di Indo, Apa Sih Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com