Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meniru Semangat Tiga Perusahaan Asing untuk Bangun Industri Migas

Kompas.com - 25/08/2016, 15:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja menuturkan, ada tiga contoh perusahaan asing yang semangatnya bisa ditiru untuk mengembangkan industri migas di Indonesia.

Pertama, Singapore Airlines. Wiratmaja menuturkan, industri migas merupakan bidang usaha dengan risiko tinggi.

Oleh karena itu, aspek keamanan dan keselamatan atau "safety first" tidak boleh ditawar-tawar lagi.

"Kalau dilihat dari semua penerbangan, Singapore Airlines merupakan salah satu penerbangan yang diakui dunia 'the safest airline in the world'. Migas harus 'safety first'," ucap Wiratmaja dalam seminar Forum Komunikasi Keselamatan Migas, di Nusa Dua, Bali, Kamis (25/8/2016)

Kedua, McDonald's. Wiratmaja mengajak peserta seminar membayangkan apa yang terlintas ketika memasuki gerai makanan cepat saji itu.

"Bersih, sederhana, pelayanan ramah, dan on time," ucap Wiratmaja. Lebih lanjut dia bilang, industri migas ke depan harus ditata tidak hanya bersih namun juga transparan, atau clean and clear (CnC). "Ke depan, tidak ada lagi cerita 'hengky-pengky', negatif," kata dia lagi.

Terakhir, industri migas perlu mencontoh semangat Starbucks. Wiratmaja mengatakan apa yang membedakan harga kopi di "warung tegal" dengan di Starbucks adalah soal branding.

Di industri migas, branding yang memiliki nilai jual tinggi berarti harus didukung oleh kemampuan sumber daya manusia yang cakap.

"Jadi, kemana kebijakan migas ke depan? Inilah yang kami inginkan ke depan, Singapore Airlines, McDonald's, dan Starbucks. Ini saya bukan jualan, tapi lihat positifnya," kata Wiratmaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com