Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google: Indonesia akan Kuasai Asia Tenggara dengan Ekonomi Digital

Kompas.com - 26/08/2016, 05:31 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan pertumbuhan pengguna internet 19 persen pertahun, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Hal tersebut terungkap dari riset yang dilakukan Google bersama Temasek untuk melihat peluang di Asia Tenggara dari enam negara dengan tema "e-conomy SEA: Unlocking the $200 billion opportunity in Southeast Asia".

Dalam riset ini, yang menjadi perhatian adalah Indonesia sebagai salah satu populasi pengguna Internet yang pesat berkembang di dunia, dengan perkembangan sebesar 19 persen per tahun dan diproyeksikan mencapai 215 juta sebelum 2020, dari sebelumnya hanya 92 juta di tahun 2015.

"Indonesia akan menjadi ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan di Indonesia saat ini akan secara dramatis mengubah keadaan ekonomi 10 tahun ke depan," ujar Managing Director dari Google Indonesia, Tony Keusgen, dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Dalam riset ini disebutkan, pasar online Indonesia diprediksi akan meledak dalam 10 tahun, mencapai 81 miliar dollar AS sebelum 2025. Dari total tersebut, e-commerce menyumbang peranan sebesar 57 persen atau 46 miliar dollar AS.

"Semua aktivitas ini menunjukkan Indonesia siap menjadi destinasi tertinggi di wilayah ini bagi venture capital yang mencari perkembangan di ekonomi digital baru," tambah Tony.

Sementara itu, Tony memaparkan, peluang e-commerce Indonesia diperkirakan mencapai 52 persen dari peluang e-commerce di wilayah Asia Tenggara menjelang 2025, hal ini didorong oleh populasi kelas menengah yang besar serta peningkatan akses ke internet.

"Diperkirakan tumbuh 39 persen per tahun dari 1,7 miliar dollar AS di 2015 menjadi 46 miliar dollar AS di 2025," tambahnya.

Selain itu, untuk industri travel online, Indonesia akan menjadi pasar terbesar untuk hotel dan penerbangan di Asia Tenggara.

"Diperkirakan berkembang menjadi 17 persen per tahun dari 5 miliar dollar AS di 2015 menjadi 24,5 miliar dollar AS di 2025," tuturnya.

Transportasi Online

Untuk industri jasa transportasi online riset tersebut menyatakan, melihat jumlah populasi pendusuk Indonesia diperkirakan hal itu akan menjadi pasar terbesar. Diperkirakan tumbuh 22 persen per tahun dari 800 juta dollar AS di 2015 menjadi 5,6 miliar dollar AS di 2025.

Dalam riset ini juga memaparkan Indonesia menjadi negara paling aktif setelah Singapura untuk kegiatan ventura capital dalam hal jumlah transaksi. Riset ini juga menyoroti Indonesia merupakan tempat yang menarik memulai startup.

Indonesia sudah menjadi tuan rumah terbesar dengan 2.033 startup lebih besar dari Singapura dengan jumlah 1.850 dari 7.000 startup di Asia Tenggara.

Apa yang dibutuhkan Indonesia agar dapat meraih peluang tersebut? Riset Google menunjukkan bahwa Indonesia harus menangani sejumlah tantangan kunci.

Antara lain, logistik dan konektivitas, rumitnya pembayaran, kesiapan pasar, penipuan dan cybersecurity. Sementara, kebutuhan paling utama adalah investasi.

Kompas TV Bisnis Aplikasi Mulai Tumbuh di Indonesia (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com