Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Harga Properti di Bali Melambat di Kuartal II 2016

Kompas.com - 26/08/2016, 14:52 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali di kuartal II 2016, mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan harga properti residensial pada pasar primer.

Perlambatan ini tercermin dari pertumbuhan harga properti residensial primer sebesar 1,48 persen (yoy), yang lebih rendah dibanding pertumbuhan kuartal I 2016 sebesar 1,87 persen (yoy).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana mengatakan, berdasarkan tipe rumah, perlambatan harga secara tahunan terjadi pada semua tipe rumah.

Perlambatan harga terbesar terjadi pada rumah tipe besar. Di kuartal I 2016 pertumbuhannya 1,44 persen (yoy), sementara di kuartal II 2016 pertumbuhannya hanya 0,82 persen (yoy).

Untuk rumah tipe menengah, pertumbuhan harga dari 2,19 persen (yoy) pada kuartal I 2016, menjadi 1,92 persen (yoy) di kuartal II 2016.

Rumah tipe kecil turut mengalami perlambatan pertumbuhan, yaitu dari 1,98 persen (yoy) pada kuartal I 2016 menjadi 1,71 persen (yoy) pada kuartal II 2016.

Untuk perkiraan kuartal III 2016, harga properti residensial di pasar primer diperkirakan akan tumbuh 1,86 persen (yoy) lebih tinggi dibanding kuartal II 2016 yang sebesar 1,48 persen (yoy).

Pertumbuhan tertinggi diperkirakan akan terjadi pada rumah tipe menengah (2,98 persen, yoy), diikuti oleh rumah tipe kecil (1,33 persen, yoy) dan tipe besar (1,26 persen, yoy).

Dari seluruh tipe rumah, hanya tipe kecil yang diperkirakan akan tumbuh melambat, yaitu dari 1,71 persen (yoy) pada kuartal II 2016 menjadi 1,33 persen (yoy) pada kuartal III 2016.

Sebaliknya, tipe besar dan tipe menengah diperkirakan akan menunjukkan peningkatan harga.

"Berdasarkan tipe rumah, pertumbuhan harga yang melambat terjadi pada tipe rumah kecil dan tipe rumah menengah. Sebaliknya tipe rumah besar tetap menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi secara triwulanan," tambah Causa Iman Karana.

Kompas TV Penurunan Bunga, Angin Segar Industri Properti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com