KOMPAS.com - Harga emas sempat terkerek naik 1,6 persen setelah pidato gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS), mengenai indikasi kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat.
Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed) , Janet Yellen menyebutkan, sinyal kenaikan suku bunga acuan makin menguat. Dia mengatakan hal itu dalam pidatonya di konferensi kebijakan moneter tahunan Fed di Jackson Hole, Wyoming.
Namun akhirnya emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,1 persen di level 1.325,9 dollar AS per ounce di bursa Comex New York. Sebelumnya, dalam sepekan ini harga emas sudah turun 1,5 persen, yang merupakan penurunan terbesar sejak pertengahan Juli.
Gara-garanya, para pedagang emas sedikit ragu mendengar pernyataan Wakil Ketua Fed Stanley Fisher. Sebab dalam pidatonya, Fisher menyatakan adanya kemungkinan kenaikan suku bunga acuan baru di September.
"Anggota komite mengatakan satu hal, dan yang lain mengatakan sesuatu yang lain," kata seorang pedagang di Marex Spectron Group di New York, Graham Leighton. "Ini membuat sangat frustasi pasar keuangan."
Akibatnya, kenaikan emas menjadi tidak terlalu tinggi.
Kemungkinan kenaikan suku bunga pada September meningkat menjadi 40 persen, dibandingkan prediksi di Kamis, di level 32 persen.
Sinyal kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS makin menguat setelah perekonomian AS terlihat membaik, sesuai dengan tujuan Fed.