Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: 7 Day Repo Rate Tak Ancam Likuiditas Perbankan

Kompas.com - 27/08/2016, 12:02 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan menyatakan kebijakan Bank Indonesia yang menerapkan acuan 7 Day Repo Rate tak mengganggu likuiditas perbankan.

Di satu sisi, kebijakan acuan baru tersebut diakui akan membuat suku bunga perbankan, utamanya untuk pinjaman, akan turun. Namun di sisi lain, penurunan suku bunga tersebut tidak serta-merta membuat likuiditas diperbankan mengalami pengetatan akibat kaburnya dana milik deposan besar.

Deputi Direktur Pengembangan Pengawasan dan Manajen Krisis OJK, Aslan Lubis mengatakan kalaupun nasabah besar memindahkan dananya dari deposito ke instrumen lain seperti saham dan Surat Berharga Negara (SBN), uang tersebut tetap berada di perbankan.

"Istilahnya, hanya pindah dari kantong kiri ke kantong kanan. Kalaupun deposan besar mengalihkan dananya dengan membeli SBN, pemerintah akan kembali menyimpan dana yang diperoleh dari investor ke bank. Likuiditas tak ada masalah," ujarnya Jumat (26/8/2016).

Aslan mengungkapkan perbankan hingga saat ini likuiditas di perbankan tetap terjaga dan tidak ada "rebutan" dana antara bank dengan pengelola dana investasi. Justru, dengan diterapkannya suku bunga acuan baru dari BI, hal itu akan berdampak positif terhadap perekonomian.

Semakin rendah tingkat suku bunga, hal itu akan berdampak positif terhadap perekonomian. Bank Indonesia sebelumnya telah meluncurkan acuan suku bunga yang baru, yakni 7 Days Repo Rate. Diharapkan, hal itu akan lebih mampu mendekatkan dengan realita pasar yang sebelumnya terlalu jauh dari kondisi industri perbankan.

Saat ini, 7 Days Repo Rate berada di posisi 5,25 persen dan acuan ini dianggap mampu menjadi acuan pasar. Akan tetapi, sejumlah analis sebelumnya menyatakan perubahan acuan tersebut membuat deposito kurang menarik karena imbal hasilnya turun.

Diprediksi, deposan besar akan mengalihkan dananya ke portofolio yang lebih menguntunglan, seperti SBN maupun saham.

Kompas TV BI Ubah Bunga Acuan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com