Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Ekspor Tekstil, Menperin akan Tambah Insentif untuk Pelaku Industri

Kompas.com - 29/08/2016, 15:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian hari ini mengumpulkan para pelaku usaha Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dari 5 provinsi di pulau Jawa yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Yogyakarta.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menjelaskan, maksud dan tujuan diadakan pertemuan tersebut adalah untuk memperkuat industri TPT yang tengah lesu.

"Industri TPT nasional walau telah terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional, namun saat ini sedang mengalami berbagai persoalan baik yang bersifat internal dan eksternal," jelas Menperin di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Menurut dia, saat ini Kementerian Perindustrian tengah menginisiasi pemetaan kebijakan yang potensial guna mendongkrak ekspor industri manufaktur Indonesia termasuk Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang sekarang ini mengalami tren penurunan.

Berdasarkan data yang ada, nilai ekspor TPT turun 3,6 persen dari 12,74 miliar dollar AS pada 2014 menjadi 12,28 miliar dollar AS pada 2015. 

Sedangkan sumbangan produk TPT Indonesia terhadap PDB merosot dari 1,32 persen pada 2014 menjadi 1,21 persen pada 2015.  Sementara PDB produk TPT terkontraksi dalam lima kuartal terakhir.

"Sektor industri tekstil dan pakaian jadi menyusut 1,56 persen pada kuartal I 2016 setelah tertekan 4,79 persen sepanjang 2015," tutur Menperin. 

Menperin menjelaskan ada beberapa kebijakan insentif yang berpotensi mendongkrak nilai ekspor industri TPT. Antara lain pembebasan pajak pertambahan nilai bagi bahan baku industri TPT yang berorientasi ekspor dan kebijakan harga gas yang berskala keekonomian.

Menperin menuturkan, pembebasan pajak pertambahan nilai bertujuan membuat produsen tekstil dan pakaian jadi beralih dari bahan baku impor ke bahan baku produksi dalam negeri.

Sementara kebijakan harga gas diberikan pemerintah kepada produsen TPT untuk mengganti biaya listrik yang saat ini masih membebani. Menperin berharap, Indonesia menjadi lima besar eksportir produk TPT di dunia dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Kompas TV Inilah Fakta Unik Soal Tekstil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com