Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Menguat, Harga Minyak Dunia Jeblok

Kompas.com - 31/08/2016, 12:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia terus mengalami pelemahan pada Selasa (30/8/2016) waktu setempat. Penyebabnya adalah penguatan kurs dollar AS dan pernyataan resmi Iran bahwa negara tersebut berencana menggenjot produksi minyak.

Perkembangan tersebut melengkapi sentimen pasar yang memprediksi pertemuan informal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama dengan Rusia bulan depan tidak akan membuat harga minyak semakin menguat.

Di New York, acuan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2016 turun 63 sen. Dengan demikian, harga minyak WTI diperdagangkan pada 46,35 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, acuan harga minyak Eropa North Sea Brent untuk pengiriman Oktober 2016 turun 89 persen. Dengan demikian, harga minyak Brent diperdagangkan pada posisi 48,37 dollar AS per barrel di London Intercontinental Exchange.

Sebelumnya, harga minyak dunia mengalami reli pada bulan Agustus 2016. Ini sejalan dengan harapan bahwa Rusia dan OPEC dapat sepakat untuk membatasi produksi pada pertemuan di Aljazair pada 26 sampai 28 September 2016 mendatang.

Kantor berita Iran melaporkan bahwa Menteri Energi Bijan Zangeneh menyatakan negaranya berencana meningkatkan produksi minyak. Tujuannya adalah untuk merebut kembali pangsa pasar pasca pencabutan sanksi internasional.

Iran telah berjuang meningkatkan produksi menjadi di atas empat juta barrel per hari sejak sanksi dicabut pada awal 2016. Saat ini, Iran dilaporkan memproduksi 3,8 juta barrel minyak per hari.

Kompas TV Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com