Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bertemu Xi Jinping, Buah Indonesia Makin Mudah Masuk Tiongkok

Kompas.com - 03/09/2016, 06:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

HANGZHOU, KOMPAS.com - Indonesia mendapatkan kemudahan untuk memasarkan produk buah tropisnya ke negeri Tiongkok.

Demikian hasil pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping di Kota Hangzhou.

Pertemuan berlangsung di West Lake State Guest House, Jumat (2/9/2016) sore waktu setempat.

Kesepakatan itu dicapai setelah Jokowi dan Jinping melihat lebarnya celah defisit perdagangan antara kedua negara.

"Isunya adalah bagaimana kita bisa mengupayakan mempersempit gap defisit perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

"Presiden Jinping langsung mengatakan keinginannya mendorong agar produk-produk buah tropis Indonesia dapat masuk ke Tiongkok," ujar Retno melalui siaran persnya.

Menlu mengatakan, kesepakatan itu merupakan gol besar.

Sebab, ekspor produk buah tropis ke Tiongkok memang merupakan upaya pemerintah Indonesia yang sejak lama diperjuangkan.

Selama ini, Indonesia kesulitan mengekspor produk buah tropis ke Tiongkok lantaran banyak standard dan aturan yang harus dipenuhi.

Selain itu, proses registrasi di Negeri Tirai Bambu tersebut pun memakan waktu yang cukup lama sehingga banyak pengusaha buah yang urung mengekspor ke Tiongkok.

"Tetapi tadi Presiden Jinping sudah mengatakan bahwa beliau akan mendorong agar impor Indonesia untuk buah-buah tropis akan dipermudah," kata dia.

"Dengan demikian maka defisit perdagangan akan dapat dipersempit," ujar Retno.

Selain menyepakati hal tersebut, Jokowi dan Jinping juga menyepakati beberapa hal, salah satunya adalah investasi.

Tiongkok mitra penting RI
Jokowi dalam sambutan awal pertemuan mengungapkan, Tiongkok merupakan mitra yang sangat penting dalam berbagai hal bagi Indonesia.

Jokowi yakin pertemuan bilateral itu akan semakin memperkuat kerja sama antarkedua negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com