Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal September, Dana Repatriasi "Tax Amnesty" Rp 12,9 Triliun, Deklarasi Rp 195 Triliun

Kompas.com - 05/09/2016, 12:38 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dana yang kembali ke Indonesia (repatriasi) pasca-penerapan kebijakan amnesti pajak atau tax amnesty mulai merangkak naik pada awal September 2016.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang dikutip Kompas.com di Jakarta, Senin (5/9/2016), dana yang "pulang kampung" tembus Rp 12,9 triliun.

Dibandingkan awal pekan lalu, kenaikan dana repatriasi terpantau sebesar Rp 5,24 triliun, dari jumlah sebelumnya Rp 7,66 triliun.

Meski begitu, dana tersebut masih jauh dari target repatriasi yang dipatok pemerintah, yakni Rp 1.000 triliun hingga 31 Maret 2017 nanti. Artinya, dana yang masuk baru 1,2 persen dari target.

Sementara itu, dana yang sudah dideklarasikan melonjak cukup signifikan dari Rp 95,2 triliun awal pekan lalu, menjadi Rp 195,1 triliun awal pekan ini atau 4,87 persen dari target Rp 4.000 triliun. 

Rinciannya, Rp 32,1 triliun deklarasi luar negeri dan Rp 163 triliun deklarasi dalam negeri.

Sementara uang tebusan lama Rp 2,14 triliun, uang tebusan baru Rp 4,43 triliun dari target Rp 165 triliun.

Seperti diketahui, akhir pekan lalu, dua pengusaha besar Indonesia, yakni Bos Gemala Grup Sofyan Wanandi dan Bos Lippo Group James Riyadi memutuskan untuk ikut program amnesti pajak.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menyampaikan bahwa para wajib pajak besar mulai berminat mengikuti program amnesti pajak.

Hingga akhir pekan lalu, ada 51 wajib pajak besar yang sudah menyerahkan surat pernyataan harta (SPH).

Ditjen Pajak sudah menerbitkan 38 surat keterangan pengampunan pajak dari 51 SPH yang masuk ke kantor wilayah wajib pajak besar.

Nilai uang tebusan yang masuk dari para wajib pajak besar itu Rp 847,65 miliar dari total aset yang dideklarasikan sebesar Rp 39,2 triliun.

Berdasarkan data Ditjen Pajak, total wajib pajak besar orang pribadi dan badan sekitar 2.000 wajib pajak. Sekitar 1.200 wajib pajak di antaranya adalah wajib pajak orang pribadi.

Kompas TV Tax Amnesty (Masih) Gagal Capai Target

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com