Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Waspadai Ketidakpastian akibat Risiko Kenaikan Suku Bunga AS

Kompas.com - 05/09/2016, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) menyatakan terus memantau rencana kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) oleh bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed. Pasalnya, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan The Fed dapat menimbulkan reaksi pasar dan ketidakstabilan dalam pasar keuangan global.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, berdasarkan pantauan bank sentral, The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak satu kali tahun ini, yakni 25 basis poin. Sementara itu, pada 2017, kenaikan suku bunga FFR diprediksi terjadi dua kali.

"Pantauan kami tahun ini, Fed Fund Rate naik 25 basis poin. Tahun depan, kenaikannya 50 sampai 75 basis poin," ujar Perry saat menyampaikan kuliah umum di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Senin (5/9/2016).

Selain itu, melihat dari berbagai probabilitas, ada kecenderungan yang besar bahwa kenaikan FFR tahun ini hanya terjadi satu kali.

Berdasarkan data yang dipaparkan Perry, ada probabilitas 42 persen kenaikan FFR terjadi pada 21 September 2016, 47 persen pada 2 November 2016, dan 64,7 persen pada 14 Desember 2016.

Sementara itu, imbuh Perry, bank sentral juga memprediksi kenaikan FFR pada 2017 mendatang terjadi sebanyak dua hingga tiga kali, yakni 66,2 persen probabilitas kenaikan terjadi pada 1 Februari 2017, 78 persen pada 26 Juli 2016, dan 81,9 persen pada 1 November 2017.

Perry menjelaskan, maju dan mundurnya keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan terjadi lantaran kekuatan investasi swasta sebagai daya dorong ekonomi AS tidak terlalu kuat.

Inilah yang menyebabkan pernyataan pejabat The Fed sering kali dovish, tetapi tak jarang hawkish.

"Terkadang dovish, terkadang hawkish, ini yang menyebabkan ketidakpastian. Maka dari itu, kita harus waspada terhadap ketidakpastian seperti ini," kata Perry.

Ketidakpastian yang dimaksud Perry adalah sulitnya memprediksi reaksi pasar terhadap pernyataan pejabat The Fed dan keputusan yang diambil. Inilah yang menjadi latar belakang arus modal sering kali keluar dari Indonesia pasca-pernyataan The Fed.

Kompas TV The Fed Naikkan Bunga?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com