Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Agustus, Target Netto Penerbitan Surat Berharga Negara Sudah Tembus 97 Persen

Kompas.com - 05/09/2016, 15:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Guna membiayai defisit anggaran tahun ini, pemerintah merencanakan pembiayaan utang melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dengan target gross sebesar Rp 611,4 triliun dan target netto sebesar Rp 364,8 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, realisasi penerbitan gross SBN sampai tanggal 29 Agustus 2016 mencapai Rp 533,8 triliun, atau sebesar 87,31 persen dari target kotor.

“Sedangkan realisasi netto-nya sampai 29 Agustus adalah Rp 355,9 triliun, atau 97,56 persen dari target netto,” kata Robert di Jakarta, Senin (5/9/2016).

Robert menambahkan, dari realisasi penerbitan gross SBN yang mencapai Rp 533,8 triliun tersebut, sebesar Rp 157,4 triliun merupakan jenis syariah.

Surat Berhaga Syariah Negara (SBSN) yang sudah diterbitkan hingga 29 Agustus 2016 terdiri dari SBN untuk domestik Rp 124 triliun, dan untuk valuta asing (valas) sebesar Rp 33,4 triliun.

“Jika itu dibandingkan dengan total SBN yang sudah diterbitkan, syariahnya sebesar 29 persen,” imbuh Robert.

Menurut Robert, jenis instrumen yang akan diterbitkan akan sangat bergantung pada kondisi pasar. “Strategi pembiayaan itu selalu tidak kaku, tidak boleh kaku. Karena pasar keuangan itu sifatnya selalu dinamis dan berubah,” ucap Robert.

Sementara itu, terkait dengan perkiraan pelebaran defisit dari 2,35 persen menjadi 2,5 persen, Robert menyampaikan kemungkinan akan ada tambahan penerbitan SBN sebesar Rp 17 triliun.

Dengan demikian, target penerbitan gross SBN yang tadinya Rp 611,4 triliun, akan bertambah menjadi Rp 628,4 triliun. Atau dengan kata lain, netto-nya menjadi Rp 381,1 triliun.

“Kalau melihat target itu (dengan pelebaran defisit), maka realisasi 29 Agustus, gross-nya 84 persen, dan netto-nya menjadi 93,2 persen,” kata Robert.

Kompas TV Kebutuhan Dana Besar, Perusahaan Rilis Obligasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com