Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Tol Laut, Pelabuhan Benoa Bali Berbenah Diri

Kompas.com - 05/09/2016, 16:00 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo antusias mewujudkan tol laut di nusantara. Antusiasme sang presiden menjadi harapan baik bagi pelabuhan-pelabuhan di Bali, khususnya Pelabuhan Benoa. 

Pelabuhan Benoa berlokasi di Denpasar Selatan, tepatnya di Teluk Benoa. Pelabuhan Benoa yang dibangun pada 1924 ini terbagi menjadi tiga zona yaitu Timur, Selatan dan Barat.

Sisi Timur untuk terminal penumpang baik domestik dan internasional, terminal petikemas, dan Makin. Sisi Selatan digunakan terminal LNG. Sementara untuk sisi Barat digunakan untuk dermaga perikanan dan industri perikanan.

"Di Pelabuhan Benoa ada berbagai kegiatan yang dilakukan, dari terminal penumpang, Pelabuhan perikanan, dermaga marina untuk kapal yacht ukuran sedang maupun kecil dengan kegiatan tetap, dan kapal yacht datang dari luar negeri, dan kegiatan lainnya," kata I Nengah Nariasa, Manager SDM, Umum dan Kesisteman, Pelindo III Benoa, Denpasar, Bali, Senin (5/9/2016).

Menurut Nariasa, saat ini terdapat sekitar 800 kapal ikan yang beroperasi di dermaga sisi barat yang merupakan pelabuhan perikanan ekspor ke berbagai negara, terutama ke Jepang, Amerika Serikat dan wilayah Eropa.

Kegiatan perikanan di Pelabuhan Benoa ini sangat disyukuri oleh para nelayan yang mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.

"Cukuplah buat saya sebagai nelayan, saya bisa menghidupi keluarga. Yah, harapan saya diperbaiki dermaganya, biar banyak menampung kapal dan perbaikan lainnya lah," kata Amin, salah satu nelayan.

Nariasa juga menyampaikan bahwa saat ini fasilitas penunjang bongkar muat dengan forklift dengan kapasitas tiga ton, reach stacket dengan kapasitas 45 ton, head truck ditambah chassis sebanyak 12 unit yang diberdayakan.

Sementara lapangan petikemas seluas 14.000 meter persegi dengan kapasitas 1.000 petikemas ukuran 20 kaki (TEUs).

Untuk meningkatkan pelayanan, Pelabuhan Benoa akan melakukan pengembangan yang dilakukan oleh Pelindo III.

Yang menjadi kendala pengembangan Pelabuhan Benoa adalah belum ditetapkan Rencana Induk Pelabuhan Benoa, serta belum sahnya AMDAL di kawasan Pelabuhan Benoa, jaminan alur dan kolam. 

Kendala lain, yakni terbatasnya panjang dermaga, area terbatas yang terbatas di Terminal Internasional, dan beberapa lahan yang belum dilakukan pembakaran dan belum tuntasnya pelaksanaan persertifikatan tanah HPL.

Kompas TV Jakarta Punya Pelabuhan Komersil Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com