Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pizza Hut Indonesia Sebut Penjualan Tak Terganggu Isu Bahan Kedaluawarsa

Kompas.com - 07/09/2016, 06:03 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarimelati Kencana tengah diterpa isu tak sedap terkait dugaan menggunakan bahan baku kedaluwarsa yang diberitakan oleh salah satu media nasional.

PT Sarimelati Kencana merupakan perseroan yang menaungi beberapa usaha waralaba makanan khas Italia antara lain Pizza Hut dan Pizza Hut Delivery (PHD).

General Manager PHD Andrias Chandra mengatakan, meski ada isu kedaluarsa, penjualan terhadap produk yang dijual tidak terganggu bahkan berjalan normal.

"Sejauh ini masih normal, tidak boom (naik) dan juga tidak turun, kami terima kasih sekali kepada pelanggan-pelanggan setia kami, yang percaya bahwa pizza hut selalu menggunakan bahan-bahan yang bagus, bermutu, aman dan layak di konsumsi," ujar Andrias di Gudang Penyimpanan bahan baku Pizza Hut di PT Kiat Ananda Cold Storage Bekasi, Selasa (9/6/2016).

Menurutnya, dengan menginjak usia ke 32 tahun menjalankan usaha di Indonesia pihaknya terus berupaya menjaga kepercayaan konsumen.

"Kami di sini (Indonesia) sudah 32 tahun dan juga mau 32 tahun ke depan lagi, kami mau long term karena nomor satu customers kami harus jaga, kami sebulan melayani empat juta customer, ini ada tanggung jawab moral dan komitmen," tegasnya.

Sementara itu, berkaitan dengan adanya isu soal penggunaan bahan kadaluwarsa PT Sarimelati Kencana langsung berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberikan klarifikasi.

"Manajemen kami ambil inisiatif ketemu BPOM untuk klarifikasi. Sudah ketemu. Hasilnya apa, saya belum tahu," ujar General Manager PHD Andrias Chandra di fasilitas penyimpanan.

Seiring dengan merebaknya isu penggunaan bahan kedaluarsa, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPOM. Dia mengaku bahwa perusahaan tidak pernah memperpanjang masa kedaluwarsa.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmadi, mengatakan sidak tersebut telah dilakukan oleh pihaknya sejak hari Minggu, 4 September 2016. "Iya benar, dari dua atau tiga hari uang lalu. Kami sudah mulai inspeksi ke lima (kota) administrasi, seperti timur, barat, utara, selatan dan pusat," kata Koesmedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com