Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Kurang, Harga Ikan Picu Inflasi di Bangka Belitung

Kompas.com - 07/09/2016, 18:28 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Bank Indonesia mengidentifikasi adanya kekurangan pasokan ikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi.

Deputi Direktur Bank Indonesia Pangkalpinang, Bayu Martanto, mengatakan, harga ikan masih relatif mahal dan merupakan satu dari sepuluh faktor pemicu terjadinya inflasi.

“Ini sesuatu yang ironi. Meski berstatus daerah kepulauan, tapi ikan selalu masuk sebagai penyebab inflasi,” kata Bayu Martanto kepada Kompas.com, seusai meninjau ketersediaan sapi-sapi untuk kurban di Pangkalpinang, Rabu (7/9/2016).

Pihak Bank Indonesia melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), kata Bayu, hanya bisa mengimbau perusahaan distributor agar menjaga ketersediaan ikan dalam daerah.

Diduga selama ini, hasil perikanan laut lebih banyak diorientasikan untuk ekspor sehingga stok di daerah menjadi berkurang.

“Sebagai daerah wisata, di sini kebutuhan ikan sangat tinggi. Banyak restoran-restoran seafood. Kalau semuanya serba mahal justru mempengaruhi citra pariwisata Bangka Belitung,” kata Bayu.

Beberapa jenis ikan yang menyumbang kenaikan harga antara lain kerapu, kakap dan kerisi.

Wakil Wali Kota Pangkalpinang, M Sopian, menilai, tekanan inflasi dari komoditas ikan akan sedikit berkurang seiring beredarnya daging hasil ibadah kurban.

“Kalau untuk harga tidak semuanya mahal. Hanya ikan jenis tertentu. Tapi ini belum ada aturan kita bisa melarang orang jualan ikan ke luar daerah,” ujar M Sopian.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com