Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Kaget Antam Minta Pelonggaran Ekspor Ore.."

Kompas.com - 08/09/2016, 05:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar bahwa PT Antam (Persero) memberikan dukungan untuk rencana pemerintah memberikan relaksasi ekspor mineral secara terbatas, mengecewakan pengusaha smelter.

"Saya sendiri kaget sebagai orang yang ada di sekitar Antam. Terus terang saya kaget, Antam merengek: 'Supaya saya selamat, tolong saya diberi izin untuk jual tanah air'," sesal Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) Jonathan Handojo, di Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Handojo khawatir, pelonggaran ekspor mineral mentah (ore) akan mengganggu pasokan ke fasilitas pemurnian (smelter) yang sudah beroperasi saat ini.

"Kalau sampai (relaksasi) itu terjadi smelter ini mau jadi apa? karena sudah terlanjur dibangun dan investasi sudah besar," kata Handojo.

Berdasarkan catatan AP3I, sejak 2012 hingga 2016 jumlah smelter baru yang terbangun dan sudah beroperasi mencapai 27 unit meliputi jenis nikel, besi, zircon, silica, serta alumina.

Investasi yang dikucurkan untuk itu mencapai 12 miliar dollar AS, dan menyerap tak kurang dari 15.000 tenaga kerja.

Dalam kesempatan sama, Ketua Umum AP3I Prihadi Santoso mengungkapkan permintaan Antam agar pemerintah melonggarkan ekspor ore dilatarbelakangi proyek gagal di Tayan, Kalimantan Barat.

"Proyek gagal mereka ini mengakibatkan pendarahan di keuangan mereka, yaitu ICA, Indonesia Chemical Alumina," sebut Prihadi.

Dia bilang, gagalnya proyek kerja sama dengan Jepang ini mengakibatkan Antam menanggung kerugian besar.

Informasi terakhir, Antam juga ancang-ancang menawarkan sebagian saham ICA ke mitra usaha asal Jepang, Showa Denko KK.

"Jadi, jangan karena satu-dua perusahaan, lantas pemerintah mengorbankan prinsip-prinsip yang ada di UU Minerba," imbuh Prihadi.

Adapun perusahaan lain yang dianggap sangat getol mendorong relaksasi ekspor mineral mentah yaitu Harita Group.

Menurut AP3I, permintaan Harita agar ada relaksasi tidak masuk rasional bisnis. Alasannya, satu smelter Harita di Kalimantan Barat sudah beroperasi, dan satu lagi di Maluku Utara, perkembangannya sudah mencapai 80 persen.

(Baca: Pengusaha Smelter: Relaksasi Lagi Ekspor Mineral Mentah, Indonesia Bisa Dicap Bangsa Tidak Konsisten)

Kompas TV Freeport Gandeng Antam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com