Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Serat Optik Pertama di ASEAN Beroperasi di Karawang

Kompas.com - 09/09/2016, 21:42 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan serat optik (optical fibre) semakin meningkat seiring kebutuhan industri digital global yang terus mengikuti perkembangan teknologi terkini.

Kementerian Perindustrian menyatakan industri serat optik berperan penting dalam memberikan nilai tambah yang signifikan bagi sektor pendukungnya.

“Optical fibre ini untuk modernisasi jaringan operator telekomunikasi yang sebelumnya menggunakan kabel tembaga,” kata Dirjen Industri Logam, Mesin Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Jumat (9/9/2016).

"Permintaan serat optik juga menjadi besar dengan adanya proyek Palapa Ring yang butuh hingga 36.000 kilometer," tuturnya.

Dengan beroperasinya PT YOFI di Karawang Jawa Barat, kebutuhan kabel serat optik diharapkan dapat dipasok oleh industri dalam negeri karena selama ini masih dibanjiri produk impor.

"Kementerian Perindustrian akan menerapkan aturan SNI wajib untuk seluruh produk serat optik di Indonesia," tambahnya.

PT YOFI merupakan perusahaan patungan antara Yangtze Optical Fibre and Cable (YOFC) asal Tiongkok dengan PT Monas Permata Persada.

“PT YOFI sebagai pabrik optical fibre pertama dan satu-satunya di Indonesia, bahkan pertama di Asia Tenggara yang mampu memenuhi 50 persen kebutuhan nasional dan regional Asia Tenggara,” jelas Putu.

Ditambahkannya, kehadiran YOFI membuat tingkat kandungan komponen dalam negeri untuk industri kabel serat optik akan melonjak drastis.

"Terlebih lagi dengan adanya program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN). Program tersebut menyatakan instansi pemerintah dan BUMN wajib menggunakan produk dengan TKDN lebih dari 40 persen,” tegas Putu.

Sementara itu, Presiden Komisaris YOFC Jan Bongaerts mengatakan, akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi serat optik karena industri kabel di Tanah Air jauh lebih berkembang dibandingkan industri serupa di negara lain di ASEAN.

“Permintaan serat optik di Indonesia mencapai 8–9 juta kilometer (km) per tahun dan berpotensi naik tinggi dalam jangka waktu pendek. Namun, kapasitas produksi kami saat ini baru mencapai 3 juta km per tahun,” paparnya.

Menurut Jan, dengan populasi Indonesia yang mencapai 250 juta penduduk, permintaan broadband untuk internet pasti akan terus bertumbuh.

Apalagi, pemerintah tengah gencar memperluas jaringan internet hingga ke pelosok. “Kami mengharapkan tahun depan bisa menaikkan kapasitas menjadi double hingga 6 juta km,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com