JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan kondisi likuiditas perbankan Indonesia saat ini masih dalam kondisi bagus.
Hingga akhir tahun 2016 ini, LPS pun berharap kondisi likuiditas perbankan tetap terjaga dengan baik.
"Likuiditas diharapkan terjaga dengan baik hingga akhir tahun, didukung oleh bias longgar kebijakan moneter dan aliran dana masuk dari program tax amnesty," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan menyatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap dana repatriasi pengampunan pajak.
Selain itu, LPS juga memantau ekspektasi repatriasi selanjutnya. Menurut Fauzi, masuknya dana repatriasi dari program pengampunan pajak dapat memicu optimisme investor.
Selain itu, imbuh dia, optimisme investor juga dapat memicu aliran modal yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan saham mengalami peningkatan.
"Aliran modal yang masuk ke pasar SBN dan saham akan meningkat. Ini akan membantu likuiditas," jelas Fauzi.
Fauzi memandang, rata-rata bank yang memiliki likuiditas dalam jumlah besar adalah bank yang masuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV.
Di samping itu, likuiditas yang cukup besar juga dikantongi oleh kategori bank 10 besar di Indonesia.
Meski tidak menjelaskan secara terperinci, Fauzi mengakui masih ada bank yang memiliki likuiditas yang cukup ketat.
Bank yang masuk dalam kategori BUKU II kemungkinan berada dalam kategori tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.