HD Capital: Tekanan Pada IHSG Diprediksi Mulai Mereda

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada perdagangan hari ini laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berbalik arah menguat, seiring dengan dengan mulai meredanya aksi jual yang telah menekan IHSG ke level 5.215.

"Kami melihat tekanan jual di IHSG mulai mereda dan akan berakibat mental dari support yang digerakkan oleh bargain hunting kaum banteng pada saham big cap dan lapis dua," kata analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko dalam risetnya, Rabu (14/9/2016).

Menurut Yuganur, bila hal itu terjadi, maka investor yang sebelumnya berharap IHSG melemah hingga ke bawah 5.100, bisa berbalik melakukan aksi pembelian.

"Direkomendasikan akumulasi untuk mengikuti perbaikan tren jangka pendek dalam rebound berikutnya," tandasnya.

Dengan adanya potensi pembalikan arah menguat pada IHSG di perdagangan hari ini, para pelaku pasar disarankan mengakumulasi empat saham berikut ini:

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan target trading Rp 11.850 hingga Rp 12.000 Secara teknikal pattern, perbaikan short dan medium term trend di emiten small cap perbankan ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja expektasi earnings ke depan di 2016 hingga 2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp 12.000.

Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target harga Rp 1.280. Harga komoditas yang mulai menyentuh harga paling bawah di 10 tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah membuat emiten tambang ini menarik untuk di akumulasi jangka medium term. Rekomendasi akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp 1.280.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan target trading Rp 4.180 hingga Rp 4.280. Secara teknikal perbaikan short dan jangka menengah emiten berkapitalisasi besar ini dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan short dan medium term berikutnya ke Rp 4.180 hingga Rp 4.280.

Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dengan target trading Rp 2.620 hingga Rp 2.780 Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium emitten konstruksi ini dapat digunakan sebagai pilihan mengikuti kenaikan berikutnya ke level resistance Rp 2.682 hingga Rp 2.780